Materi Biology Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Materi Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati Terlengkap
link : Materi Biology Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati Terlengkap

Baca juga


Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana. Beberapa usaha penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman makhluk hidup sebagai berikut.
1.    Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
2.    Peremajaan tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
3.    Penangkapan musiman yang dilakukan pada saat populasi hewan paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang biak.
4.    Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan dan hewan langka seperti suaka margasatwa dan taman nasional. Tempat-tempat tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah terancam punah.

Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Konservasi dibagi dua macam, yaitu:
1.    In Situ
In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya memelihara ikan yang terdapat di suatu danau yang dilakukan di danau tersebut, tidak dibawa ke danau lain atau sungai. Ini dilakukan agar lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional.
2.    Ex Situ
Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli, namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Jika berhasil dikembangbiakan, sering kali organisme tersebut dikembalikan ke habitat aslinya. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, jalak Bali dilepaskan ke habitat aslinya di Bali. Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way Kambas, Lampung.

Upaya melestarikannya juga meliputi ekosistem di suatu wilayah. Perlindungan tersebut di antaranya:
1.    Cagar Alam
Cagar alam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya. Perkembangannya terjadi secara proses alami. Manusia dilarang memasukinya tanpa izin khusus. Cagar alam bertujuan untuk:
a.    melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alami
b.    mempertahankan keanekaragaman gen
c.    menjamin pemanfaatan ekosistem secara berkesinambunga
d.   memelihara proses ekologi
Contohnya Cagar Alam Pangandaran (Jawa Barat).
2.    Suaka Margasatwa
Merupakan pelestarian satwa langka. Perburuan dibuatkan peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus.
3.    Taman Nasional
Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan keanekaragam flora dan fauna, dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati.
Beberapa taman nasional tersebut misalnya Taman Nasional (TN) Gunung Leuseur (Aceh dan Sumatera Utara), TN Kerinci Seblat (Sumatera Selatan dan Bengkulu), TN Bukit Barisan Selatan (Bengkulu dan Lampung), TN Ujung Kulon (Banten), TN Gunung Gede Pangrango (Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat), TN Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), TN Bromo Tengger (Jawa Timur), TN Meru Betiri (Jawa Timur), TN Baluran (Banyuwangi, Jawa Timur), TN Bali Barat, TN Komodo (Nusa Tenggara Barat) dan TN Tanjung Puting (Kalimantan Tengah).
4.    Taman Laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah. Kawasan ini dijadikan sebagai konservasi alam, misalnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.
Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa mendatang. Konservasi alam meliputi tiga hal, yaitu:
a.    perlindungan, melindungi proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan. Misalnya, perlindungan siklus udara dan air.
b.    pelestarian, melestarikan sumber daya alam dan keanekaragam hayati
c.    pemanfaatan, memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya.
5.    Hutan Lindung
Hutan lindung biasanya terletak di daerah pegunungan. Hutan tersebut berfungsi sebagai resapan air. Hal ini untuk mengatur tata air dan menjaga agar tidak terjadi erosi.
6.    Kebun Raya
Kebun raya adalah kebun buatan yan berguna untuk menghimpun tumbuhan dari berbagai tempat untuk dilestarikan. Selain itu, kebun raya ialah Kebun rata Bogor dan Kebun Raya Ppurwodadi (Jawa Timur)

Masyarakat awam hendaknya tidak memelihara hewan atau tumbuhan langka yang rawan punah. Memelihara burung, kera, atau orang utan di rumah akan menyebabkan hewan hewan tersebut semakin cepat punah. Sebaiknya, hewan tersebut dibiarkan hidup secara alami atau diserahkan pemeliharaannya kepada orang yang ahli agar ditangkarkan dan kemudian dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Kita dapat berperan serta untuk melestarikannya dengan memelihara hewan atau tumbuhan hasil penangkaran atau budi daya, misalnya burung kenari, ikan hias, tanaman hias, kucing dan anjing.

Kita dapat membantu melestarikan keanekaragaman makhluk hidup dengan cara:
a.     tidak membunuh hewan dan tumbuhan liar
b.      tidak mempermainkan hewan liar dan memetik tumbuhan langka
c.      sewaktu bertamasya atau berkemah, tetaplah memelihara kelestarian lingkungan, tidak membawa pulang hewan dan tumbuhan langka
d.      tidak membuang sampah di sembarang tempat, karena dapat mengganggu kesehatan hewan jika termakan hewan tersebut
e.      tidak membuang limbah ke lingkungan, misal limbah rumah tangga atau pestisida, karena dapat membahayakan kehidupan hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan tersebut.

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Agar keanekaragaman makhluk hidup dapat terus lestari dan mampu memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia, pemanfaatannya harus secara bijaksana. Beberapa usaha penyelamatan dan pelestarian keanekaragaman makhluk hidup sebagai berikut.
1.    Sistem tebang pilih dengan cara memilih tanaman yang bila ditebang tidak sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
2.    Peremajaan tanaman dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil dengan mempersiapkan tanaman pengganti.
3.    Penangkapan musiman yang dilakukan pada saat populasi hewan paling banyak dan tidak pada saat kondisi yang dapat mengakibatkan kepunahan. Contohnya tidak berburu pada saat musim berkembang biak.
4.    Pembuatan cagar alam dan tempat perlindungan bagi tumbuhan dan hewan langka seperti suaka margasatwa dan taman nasional. Tempat-tempat tersebut melindungi flora atau fauna yang sudah terancam punah.

Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Konservasi dibagi dua macam, yaitu:
1.    In Situ
In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya memelihara ikan yang terdapat di suatu danau yang dilakukan di danau tersebut, tidak dibawa ke danau lain atau sungai. Ini dilakukan agar lingkungannya tetap sesuai dengan lingkungan alaminya. Meliputi 7 kategori, yaitu cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan, atau taman wisata, taman provinsi, dan taman nasional.
2.    Ex Situ
Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli, namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya. Perkembangbiakan hewan di kebun binatang merupakan upaya pemeliharaan ex situ. Jika berhasil dikembangbiakan, sering kali organisme tersebut dikembalikan ke habitat aslinya. Contohnya, setelah berhasil ditangkar secara ex situ, jalak Bali dilepaskan ke habitat aslinya di Bali. Misalnya: konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di suaka margasatwa Way Kambas, Lampung.

Upaya melestarikannya juga meliputi ekosistem di suatu wilayah. Perlindungan tersebut di antaranya:
1.    Cagar Alam
Cagar alam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya. Perkembangannya terjadi secara proses alami. Manusia dilarang memasukinya tanpa izin khusus. Cagar alam bertujuan untuk:
a.    melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alami
b.    mempertahankan keanekaragaman gen
c.    menjamin pemanfaatan ekosistem secara berkesinambunga
d.   memelihara proses ekologi
Contohnya Cagar Alam Pangandaran (Jawa Barat).
2.    Suaka Margasatwa
Merupakan pelestarian satwa langka. Perburuan dibuatkan peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus.
3.    Taman Nasional
Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan keanekaragam flora dan fauna, dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati.
Beberapa taman nasional tersebut misalnya Taman Nasional (TN) Gunung Leuseur (Aceh dan Sumatera Utara), TN Kerinci Seblat (Sumatera Selatan dan Bengkulu), TN Bukit Barisan Selatan (Bengkulu dan Lampung), TN Ujung Kulon (Banten), TN Gunung Gede Pangrango (Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat), TN Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), TN Bromo Tengger (Jawa Timur), TN Meru Betiri (Jawa Timur), TN Baluran (Banyuwangi, Jawa Timur), TN Bali Barat, TN Komodo (Nusa Tenggara Barat) dan TN Tanjung Puting (Kalimantan Tengah).
4.    Taman Laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah. Kawasan ini dijadikan sebagai konservasi alam, misalnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.
Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa mendatang. Konservasi alam meliputi tiga hal, yaitu:
a.    perlindungan, melindungi proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan. Misalnya, perlindungan siklus udara dan air.
b.    pelestarian, melestarikan sumber daya alam dan keanekaragam hayati
c.    pemanfaatan, memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya.
5.    Hutan Lindung
Hutan lindung biasanya terletak di daerah pegunungan. Hutan tersebut berfungsi sebagai resapan air. Hal ini untuk mengatur tata air dan menjaga agar tidak terjadi erosi.
6.    Kebun Raya
Kebun raya adalah kebun buatan yan berguna untuk menghimpun tumbuhan dari berbagai tempat untuk dilestarikan. Selain itu, kebun raya ialah Kebun rata Bogor dan Kebun Raya Ppurwodadi (Jawa Timur)

Masyarakat awam hendaknya tidak memelihara hewan atau tumbuhan langka yang rawan punah. Memelihara burung, kera, atau orang utan di rumah akan menyebabkan hewan hewan tersebut semakin cepat punah. Sebaiknya, hewan tersebut dibiarkan hidup secara alami atau diserahkan pemeliharaannya kepada orang yang ahli agar ditangkarkan dan kemudian dilepaskan kembali ke habitat aslinya. Kita dapat berperan serta untuk melestarikannya dengan memelihara hewan atau tumbuhan hasil penangkaran atau budi daya, misalnya burung kenari, ikan hias, tanaman hias, kucing dan anjing.

Kita dapat membantu melestarikan keanekaragaman makhluk hidup dengan cara:
a.     tidak membunuh hewan dan tumbuhan liar
b.      tidak mempermainkan hewan liar dan memetik tumbuhan langka
c.      sewaktu bertamasya atau berkemah, tetaplah memelihara kelestarian lingkungan, tidak membawa pulang hewan dan tumbuhan langka
d.      tidak membuang sampah di sembarang tempat, karena dapat mengganggu kesehatan hewan jika termakan hewan tersebut
e.      tidak membuang limbah ke lingkungan, misal limbah rumah tangga atau pestisida, karena dapat membahayakan kehidupan hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan tersebut.

Materi Biology Prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Materi Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup Terlengkap
link : Materi Biology Prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup Terlengkap

Baca juga


Prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis makhluk hidup ke dalam kelompok tertentu. Kelompok ini disusun sesuai tingkatannya (hierarki) mulai dari yang lebih rendah tingkatannya sampai ke tingkatan yang lebih tinggi. Ilmu tentang prinsip dan cara pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama.
Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian dapat dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai dengan tingkatannya.
Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu. Itulah sebabnya taksonomi disebut pula sistematik.

Terdapat dua metode pengelompokan makhluk hidup, yaitu:
Metode empiris, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.
Metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang ada.

Berdasarkan sifatnya, sistem klasifikasi dibedakan menjadi:

1.   Klasifikasi Sistem Alamiah
Klasifikasi sistem alamiah klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang bersifat alamiah (sesuai kehendak alam). Dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat, terutama sifat morfologinya. Klasifikasi sistem alamiah dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles. Aristoteles mengelompokan di bumi ini menjadi 2 kingdom, yaitu , hewan dan tumbuhan. Kemudian hewan dikelompokan lagi berdasarkan persamaan habitat dan perilakuny,.sedangkan tumbuhan dikelompokan lagi berdasarkan ukuran dan strukturnya, misalnya tumbuhan pohon (beringin, mangga, jeruk, kelapa); tumbuhan perdu (tomat, bayam, cabai, terung); dan tumbuhan semak (rumput, jahe).

2.  Klasifikasi Sistem Artisifal (Buatan)
Klasifikasi sistem Artisifal adalah klasifikasi untuk tujuan praktis, misalnya berdasarkan kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya, tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman obat (jahe, kina, kayu putih, ginseng), tanaman hias (mawar, melati, cempaka, anggrek), tanaman makanan pokok (padi, jagung, gandum, ubi), tanaman sayuran (bayam, kangkung, kacang panjang, kol), tanaman buah-buahan (jeruk, salak, pepaya, apel), tanaman sandang (kapas), dan tanaman untuk papan (jati, bambu, meranti). Klasifikasi sistem artifisial diperkenalkan pertama kali oleh seorang naturalis berkebangsaan Swedia, Carl von Linne, yang lebih dikenal dengan nama Carolus Linnaeus. Linnaeus mengemukakan makalahnya yang berjudul Systema Naturae pada tahun 1735. Dalam makalah tersebut ia mengelompokan tumbuhan berdasarkan alat reproduksi seksualnya (bunga). Kelompok mamalia diberi nama berdasarkan keberadaan kelenjar susu (mamae) yang digunakan untuk merawat bayinya.

3.  Klasifikasi Sistem Filogenetik
Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar organisme atau kelompok organisme, dengan melihat kesamaan ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi dan etologi (perilaku). Filogeni merupakan hubungan kekerabatan antar organisme berdasarkan proses evolusinya. Hubungan kekerabatan tersebut digambarkan sebagai pohon filogenetik (gambar. 1.13). Klasifikasi sistem filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.

Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar organisme atau kelompok organism

4.  Klasifikasi Sistem Modern
Klasifikasi sistem modern dibuat berdasarkan hubungan kekerabatan organisme (filogenetik), ciri-ciri gen atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;

Pada klasifikasi sistem modern, selain menggunakan dasar perbandingan ciri-ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi, etologi, juga dilakukan perbandingan struktur molekuler dari organisme yang diklasifikasikan.

Langkah-langkah klasifikasi
mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.

Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan tertinggi hingga terendah adalah sebagai berikut:
kingdom (kerajaan)
divisio atau filum
kelas (classis)
ordo (bangsa)
famili (suku)
genus (marga)
spesies (jenis)


Tata Nama Makhluk Hidup
Kamu tentu sering menemukan suatu jenis makhluk hidup, misalnya tanaman mangga dalam bahasa Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda. Misalnya orang Jawa Tengah menyebutnya pelem, paoh bagi orang Jawa Timur, sedangkan di Sumatera Barat disebut pauh. Contoh lain, pisang dalam bahasa Indonesia, di Jawa Barat disebut cau, sedangkan di Jawa Tengah dinamakan gedang. Nama mangga dan pisang dapat berbeda-beda menurut daerah masing-masing, dan hanya dimengerti oleh penduduk setempat.

Agar nama-nama tersebut dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis makhluk hidup perlu diberi nama ilmiah dengan menggunakan nama latin, sesuai dengan kode Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Hewan. Nama ilmiah makhluk hidup digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia. Walaupun kadang-kadang sulit di eja atau diingat, tetapi diharapkan suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar. Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para ilmuwan, akhirnya melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur (tata nama biner) yang meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis.

Prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis makhluk hidup ke dalam kelompok tertentu. Kelompok ini disusun sesuai tingkatannya (hierarki) mulai dari yang lebih rendah tingkatannya sampai ke tingkatan yang lebih tinggi. Ilmu tentang prinsip dan cara pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama.
Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian dapat dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai dengan tingkatannya.
Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu. Itulah sebabnya taksonomi disebut pula sistematik.

Terdapat dua metode pengelompokan makhluk hidup, yaitu:
Metode empiris, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.
Metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang ada.

Berdasarkan sifatnya, sistem klasifikasi dibedakan menjadi:

1.   Klasifikasi Sistem Alamiah
Klasifikasi sistem alamiah klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang bersifat alamiah (sesuai kehendak alam). Dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat, terutama sifat morfologinya. Klasifikasi sistem alamiah dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles. Aristoteles mengelompokan di bumi ini menjadi 2 kingdom, yaitu , hewan dan tumbuhan. Kemudian hewan dikelompokan lagi berdasarkan persamaan habitat dan perilakuny,.sedangkan tumbuhan dikelompokan lagi berdasarkan ukuran dan strukturnya, misalnya tumbuhan pohon (beringin, mangga, jeruk, kelapa); tumbuhan perdu (tomat, bayam, cabai, terung); dan tumbuhan semak (rumput, jahe).

2.  Klasifikasi Sistem Artisifal (Buatan)
Klasifikasi sistem Artisifal adalah klasifikasi untuk tujuan praktis, misalnya berdasarkan kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya, tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman obat (jahe, kina, kayu putih, ginseng), tanaman hias (mawar, melati, cempaka, anggrek), tanaman makanan pokok (padi, jagung, gandum, ubi), tanaman sayuran (bayam, kangkung, kacang panjang, kol), tanaman buah-buahan (jeruk, salak, pepaya, apel), tanaman sandang (kapas), dan tanaman untuk papan (jati, bambu, meranti). Klasifikasi sistem artifisial diperkenalkan pertama kali oleh seorang naturalis berkebangsaan Swedia, Carl von Linne, yang lebih dikenal dengan nama Carolus Linnaeus. Linnaeus mengemukakan makalahnya yang berjudul Systema Naturae pada tahun 1735. Dalam makalah tersebut ia mengelompokan tumbuhan berdasarkan alat reproduksi seksualnya (bunga). Kelompok mamalia diberi nama berdasarkan keberadaan kelenjar susu (mamae) yang digunakan untuk merawat bayinya.

3.  Klasifikasi Sistem Filogenetik
Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar organisme atau kelompok organisme, dengan melihat kesamaan ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi dan etologi (perilaku). Filogeni merupakan hubungan kekerabatan antar organisme berdasarkan proses evolusinya. Hubungan kekerabatan tersebut digambarkan sebagai pohon filogenetik (gambar. 1.13). Klasifikasi sistem filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.

Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar organisme atau kelompok organism

4.  Klasifikasi Sistem Modern
Klasifikasi sistem modern dibuat berdasarkan hubungan kekerabatan organisme (filogenetik), ciri-ciri gen atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;

Pada klasifikasi sistem modern, selain menggunakan dasar perbandingan ciri-ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi, etologi, juga dilakukan perbandingan struktur molekuler dari organisme yang diklasifikasikan.

Langkah-langkah klasifikasi
mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya
setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.

Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan tertinggi hingga terendah adalah sebagai berikut:
kingdom (kerajaan)
divisio atau filum
kelas (classis)
ordo (bangsa)
famili (suku)
genus (marga)
spesies (jenis)


Tata Nama Makhluk Hidup
Kamu tentu sering menemukan suatu jenis makhluk hidup, misalnya tanaman mangga dalam bahasa Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda. Misalnya orang Jawa Tengah menyebutnya pelem, paoh bagi orang Jawa Timur, sedangkan di Sumatera Barat disebut pauh. Contoh lain, pisang dalam bahasa Indonesia, di Jawa Barat disebut cau, sedangkan di Jawa Tengah dinamakan gedang. Nama mangga dan pisang dapat berbeda-beda menurut daerah masing-masing, dan hanya dimengerti oleh penduduk setempat.

Agar nama-nama tersebut dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis makhluk hidup perlu diberi nama ilmiah dengan menggunakan nama latin, sesuai dengan kode Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Hewan. Nama ilmiah makhluk hidup digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia. Walaupun kadang-kadang sulit di eja atau diingat, tetapi diharapkan suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar. Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para ilmuwan, akhirnya melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur (tata nama biner) yang meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis.

Materi Biology Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Materi Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup Terlengkap
link : Materi Biology Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup Terlengkap

Baca juga


Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi merupakan cara yang baik untuk mempermudah dan menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup.

Selain itu, mempelajari klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini.  Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.

Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu, sayap, dan paruh.

b. Berdasarkan Perbedaan
Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.

c. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.

Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.

d. Berdasarkan Ciri Biokimia
Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.

e. Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.

Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi merupakan cara yang baik untuk mempermudah dan menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup.

Selain itu, mempelajari klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini.  Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.

Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu, sayap, dan paruh.

b. Berdasarkan Perbedaan
Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.

c. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.

Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.

d. Berdasarkan Ciri Biokimia
Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.

e. Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.

Materi Biology Kunci Determinasi Sederhana Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Materi Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Kunci Determinasi Sederhana Terlengkap
link : Materi Biology Kunci Determinasi Sederhana Terlengkap

Baca juga


Kunci Determinasi Sederhana

Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru kemudian memberi nama.

Identifikasi terhadap makhluk hidup yang sudah dikenal pada umumnya dapat dilakukan langsung oleh otak kita. Misalnya, jika kalian melihat seekor harimau, kalian akan menyebut bahwa itu adalah harimau meskipun pada saat itu kalian tidak mengidentifikasi ciri-ciri harimau karena kalian menyebut nama harimau tentu kalian melakukan proses identifikasi di dalam otak kalian.

Identifikasi yang kalian lakukan adalah membandingkan ciri-ciri pada hewan yang kalian temukan (yaitu harimau) dengan ciri-ciri harimau yang telah ada di pikiran kalian. Jika ciri-ciri hewan yang dilihat tersebut sama dengan ciri-ciri harimau yang ada di otak kalian, baru kalian memberi nama untuk hewan yang baru saja kalian lihat tersebut harimau.

Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen (awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi.

Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun, sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi. Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomi Cara menggunakan kunci determinasi antara lain sebagai berikut.

  1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.
  2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang diamati.
  3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai, beralihlah ke pernyataan 1b.
  4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.
  5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan:
    • a. tumbuhan berupa herba, atau 
    • b. tumbuhan berkayu. 
    • Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b gugur.
  6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati. Pada umumnya, buku penuntun identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci determinasi dan hanya berlaku setempat (lokal).

Contoh Kunci Determinasi Tumbuhan
insert Tabel
1a   Tanaman bergetah                       ke nomor 27
1b   Tanaman tidak bergetah               ke nomor 2
2a   Daun berbentuk ginjal atau jantung, bertulang daun menjari. Tepi daun beringgit atau berlekuk merayap, rumput-rumputan yang mudah berakar
Umbeliferae
2b   Daun tidak berbentuk ginjal atau jantung
ke nomor 3
3a   Mempunyai seludang daun yang memeluk batang, kadang-kadang mempunyai selaput bumbung yang memeluk batang
ke nomor 4
3b   Tidak ada seludang daun yang jelas
ke nomor 8
4a   Tulang lateral banyak sekali, lurus dan sejajar, dan tegak lurus atau bersudut besar dengan ibu tulang daun
ke nomor 30
4b   Tulang lateral tidak demikian …
ke nomor 5
5a   Batang yang berdaun tegak, berputar serupa tangan ...
Zingiberaceae
5b   Batang tidak demikian ...
ke nomor 6
6a   Batang dengan banyak buku yang berselaput bumbung pipih di dalam ketiak daun ...
Polygonaceae
6b   Tidak ada selaput bumbung di ketiak daun, seludang terbentuk sendiri oleh tangkai daun ...
ke nomor 7
7a   Bakal buah menumpang (di atas). Bunga sedikit atau banyak tersendiri di dalam daun pelindung yang terlipat ...
Commelinaceae
7b   Bakal buah tidak terlindung di antara pelindung ...
Cannaceae
8a   Daun berbentuk kupu-kupu membelah dua ...
Caesalpiniaceae
8b   Daun tidak berbentuk kupu-kupu ...
ke nomor 9
9a   Daun memanjang dengan tulang daun sejajar ...
ke nomor 10
9b   Susunan tulang daun menjari atau menyirip ...
ke nomor 11
10a Tepi daun berduri tempel ...
ke nomor 31
10b Tanaman yang tidak berduri, tidak berduri tempel ...
Liliaceae
Dan seterusnya

Contoh Kunci Determinasi Hewan
insert Tabel
1a   Memiliki tulang belakang ...
ke nomor 2
1b   Tidak memiliki tulang belakang ...
ke nomor 5
2a   Memiliki kelenjar susu ...
Kelas Mamalia
2b   Tidak memiliki kelenjar susu ...
3a   Bergerak dengan menggunakan sirip dan bernapas dengan insang ...
3b   Bergerak tidak menggunakan sirip dan bernapas tidak menggunakan insang ...
4a   Tubuh ditutupi oleh sisik yang keras ...
4b   Tubuh ditutupi oleh bulu ...
5a   Memiliki cangkang dan berjalan menggunakan perut ...
5b   Tidak memiliki cangkang ...
6a   Kakinya beruas-ruas ...
6b   Tidak berkaki dan badannya beruas-ruas ...
7a   Kaki berjumlah 6 pasang ...
7b   Kaki berjumlah kurang dari 6 pasang ...
dan seterusnya

Penting Untuk Diingat
1. a. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh tiap-tiap makhluk hidup.
b. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam dan sangat banyak jumlahnya. Caranya adalah dengan penyederhanaan objek studi sehingga lebih mudah dalam mengetahui hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup di dunia ini.
2. Carolus Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kingdom, yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom hewan. Tingkatan klasifikasi dari kelompok besar sampai kelompok kecil adalah kingdom atau dunia, filum atau divisio, kelas, ordo, suku, marga, dan spesies.
3. Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup, semakin jauh hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhluk hidup, semakin dekat hubungan kekerabatannya.
4. a. Kunci determinasi adalah daftar yang memuat sejumlah keterangan dari suatu makhluk hidup yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelompok makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
b. Kunci dikotomi merupakan kunci determinasi sederhana yang sering digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup. Dalam kunci dikotomi tersebut terdapat daftar yang tersusun secara berpasangan yang menunjukkan ciri yang berlawanan.
5. Pemberian nama makhluk hidup diatur dengan tata aturan tertentu yang berlaku secara internasional. Pemberian nama ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur).


Contoh Membuat Kunci Determinasi Sederhana

Kunci Determinasi Pada Hewan
1.a. Hewantidakbertulangbelakang(2)
  b. Hewanbertulangbelakang (3)
2.a. Alatgerakberupasirip (ikan)
  b. Alatgerakbukanberupasirip (4)
3.a. Tubuhuniseluler (5)
  b. Tubuhmultiseluler (6)
4.a. Menyusuianaknya  (kelinci)
  b. Tidakmenyusuianaknya (7)
5.a. Memilikialatgerak (8)
  b. Tidakmemilikialatgerak (Sporozoa)
6.a. Tubuhberbuku-buku (9)
  b. Tubuhtidakberbuku-buku (bekicot)
7.a. Mengalamimetamorfosis (kupu-kupu)
  b. Tidakmengalamimetamorfosis(10)
8.a. Alatgerakberupabulucambuk (Trypanosoma)
  b. Alatgerakberuparambutgetar (Paramecium)
9.a. Tubuhterbagimenjadi 2 bagiandenganjelas (11)
  b. Tubuhterbagimenjadi 3 bagiandenganjelas (Insecta)
10.a.Tubuhditutupibulu (burung)
   b.Tubuhtidakditutupibulu (cicak)
11.a.Memiliki 4 pasang kaki(kalajengking)
   b.Memiliki 5 pasang kaki (udang)
                                                                                
Urutan Nomor Kunci Determinasi
1. Ikan                       : 1a, 2a
2. Kelinci                    : 1a, 2b, 4a
3. Sporozoa                   : 1b, 3a, 5b
4. Bekicot                    : 1b, 3b, 6b
5. Kupu-kupu                  : 1a, 4b, 7a
6. Trypanosoma                : 1b, 3a, 5a, 8a
7. Paramecium                 : 1b, 3a, 5a, 8b
8. Insecta                    : 1b, 3b, 6a, 9b
9. Burung                     : 1a, 2b, 4b, 7b, 10a
10.Cicak                      : 1a, 2b, 4b, 7b, 10b
11.Kalajengking               : 1b, 3b, 6a, 9a, 11a
12.Udang                      : 1b, 3b, 6a, 9a, 11b

Demikianlah materi Mengidentifikasi dengan Kunci Determinasi Sederhana, semoga bermanfaat.


Kunci Determinasi Sederhana

Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru kemudian memberi nama.

Identifikasi terhadap makhluk hidup yang sudah dikenal pada umumnya dapat dilakukan langsung oleh otak kita. Misalnya, jika kalian melihat seekor harimau, kalian akan menyebut bahwa itu adalah harimau meskipun pada saat itu kalian tidak mengidentifikasi ciri-ciri harimau karena kalian menyebut nama harimau tentu kalian melakukan proses identifikasi di dalam otak kalian.

Identifikasi yang kalian lakukan adalah membandingkan ciri-ciri pada hewan yang kalian temukan (yaitu harimau) dengan ciri-ciri harimau yang telah ada di pikiran kalian. Jika ciri-ciri hewan yang dilihat tersebut sama dengan ciri-ciri harimau yang ada di otak kalian, baru kalian memberi nama untuk hewan yang baru saja kalian lihat tersebut harimau.

Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen (awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi.

Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun, sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi. Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomi Cara menggunakan kunci determinasi antara lain sebagai berikut.

  1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.
  2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang diamati.
  3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai, beralihlah ke pernyataan 1b.
  4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.
  5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci determinasi memuat pilihan:
    • a. tumbuhan berupa herba, atau 
    • b. tumbuhan berkayu. 
    • Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b gugur.
  6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati. Pada umumnya, buku penuntun identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci determinasi dan hanya berlaku setempat (lokal).

Contoh Kunci Determinasi Tumbuhan
insert Tabel
1a   Tanaman bergetah                       ke nomor 27
1b   Tanaman tidak bergetah               ke nomor 2
2a   Daun berbentuk ginjal atau jantung, bertulang daun menjari. Tepi daun beringgit atau berlekuk merayap, rumput-rumputan yang mudah berakar
Umbeliferae
2b   Daun tidak berbentuk ginjal atau jantung
ke nomor 3
3a   Mempunyai seludang daun yang memeluk batang, kadang-kadang mempunyai selaput bumbung yang memeluk batang
ke nomor 4
3b   Tidak ada seludang daun yang jelas
ke nomor 8
4a   Tulang lateral banyak sekali, lurus dan sejajar, dan tegak lurus atau bersudut besar dengan ibu tulang daun
ke nomor 30
4b   Tulang lateral tidak demikian …
ke nomor 5
5a   Batang yang berdaun tegak, berputar serupa tangan ...
Zingiberaceae
5b   Batang tidak demikian ...
ke nomor 6
6a   Batang dengan banyak buku yang berselaput bumbung pipih di dalam ketiak daun ...
Polygonaceae
6b   Tidak ada selaput bumbung di ketiak daun, seludang terbentuk sendiri oleh tangkai daun ...
ke nomor 7
7a   Bakal buah menumpang (di atas). Bunga sedikit atau banyak tersendiri di dalam daun pelindung yang terlipat ...
Commelinaceae
7b   Bakal buah tidak terlindung di antara pelindung ...
Cannaceae
8a   Daun berbentuk kupu-kupu membelah dua ...
Caesalpiniaceae
8b   Daun tidak berbentuk kupu-kupu ...
ke nomor 9
9a   Daun memanjang dengan tulang daun sejajar ...
ke nomor 10
9b   Susunan tulang daun menjari atau menyirip ...
ke nomor 11
10a Tepi daun berduri tempel ...
ke nomor 31
10b Tanaman yang tidak berduri, tidak berduri tempel ...
Liliaceae
Dan seterusnya

Contoh Kunci Determinasi Hewan
insert Tabel
1a   Memiliki tulang belakang ...
ke nomor 2
1b   Tidak memiliki tulang belakang ...
ke nomor 5
2a   Memiliki kelenjar susu ...
Kelas Mamalia
2b   Tidak memiliki kelenjar susu ...
3a   Bergerak dengan menggunakan sirip dan bernapas dengan insang ...
3b   Bergerak tidak menggunakan sirip dan bernapas tidak menggunakan insang ...
4a   Tubuh ditutupi oleh sisik yang keras ...
4b   Tubuh ditutupi oleh bulu ...
5a   Memiliki cangkang dan berjalan menggunakan perut ...
5b   Tidak memiliki cangkang ...
6a   Kakinya beruas-ruas ...
6b   Tidak berkaki dan badannya beruas-ruas ...
7a   Kaki berjumlah 6 pasang ...
7b   Kaki berjumlah kurang dari 6 pasang ...
dan seterusnya

Penting Untuk Diingat
1. a. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh tiap-tiap makhluk hidup.
b. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam dan sangat banyak jumlahnya. Caranya adalah dengan penyederhanaan objek studi sehingga lebih mudah dalam mengetahui hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup di dunia ini.
2. Carolus Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kingdom, yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom hewan. Tingkatan klasifikasi dari kelompok besar sampai kelompok kecil adalah kingdom atau dunia, filum atau divisio, kelas, ordo, suku, marga, dan spesies.
3. Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup, semakin jauh hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhluk hidup, semakin dekat hubungan kekerabatannya.
4. a. Kunci determinasi adalah daftar yang memuat sejumlah keterangan dari suatu makhluk hidup yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelompok makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
b. Kunci dikotomi merupakan kunci determinasi sederhana yang sering digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup. Dalam kunci dikotomi tersebut terdapat daftar yang tersusun secara berpasangan yang menunjukkan ciri yang berlawanan.
5. Pemberian nama makhluk hidup diatur dengan tata aturan tertentu yang berlaku secara internasional. Pemberian nama ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur).


Contoh Membuat Kunci Determinasi Sederhana

Kunci Determinasi Pada Hewan
1.a. Hewantidakbertulangbelakang(2)
  b. Hewanbertulangbelakang (3)
2.a. Alatgerakberupasirip (ikan)
  b. Alatgerakbukanberupasirip (4)
3.a. Tubuhuniseluler (5)
  b. Tubuhmultiseluler (6)
4.a. Menyusuianaknya  (kelinci)
  b. Tidakmenyusuianaknya (7)
5.a. Memilikialatgerak (8)
  b. Tidakmemilikialatgerak (Sporozoa)
6.a. Tubuhberbuku-buku (9)
  b. Tubuhtidakberbuku-buku (bekicot)
7.a. Mengalamimetamorfosis (kupu-kupu)
  b. Tidakmengalamimetamorfosis(10)
8.a. Alatgerakberupabulucambuk (Trypanosoma)
  b. Alatgerakberuparambutgetar (Paramecium)
9.a. Tubuhterbagimenjadi 2 bagiandenganjelas (11)
  b. Tubuhterbagimenjadi 3 bagiandenganjelas (Insecta)
10.a.Tubuhditutupibulu (burung)
   b.Tubuhtidakditutupibulu (cicak)
11.a.Memiliki 4 pasang kaki(kalajengking)
   b.Memiliki 5 pasang kaki (udang)
                                                                                
Urutan Nomor Kunci Determinasi
1. Ikan                       : 1a, 2a
2. Kelinci                    : 1a, 2b, 4a
3. Sporozoa                   : 1b, 3a, 5b
4. Bekicot                    : 1b, 3b, 6b
5. Kupu-kupu                  : 1a, 4b, 7a
6. Trypanosoma                : 1b, 3a, 5a, 8a
7. Paramecium                 : 1b, 3a, 5a, 8b
8. Insecta                    : 1b, 3b, 6a, 9b
9. Burung                     : 1a, 2b, 4b, 7b, 10a
10.Cicak                      : 1a, 2b, 4b, 7b, 10b
11.Kalajengking               : 1b, 3b, 6a, 9a, 11a
12.Udang                      : 1b, 3b, 6a, 9a, 11b

Demikianlah materi Mengidentifikasi dengan Kunci Determinasi Sederhana, semoga bermanfaat.


Materi Biology Kladogram (Pohon Filogeni) Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Materi Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Kladogram (Pohon Filogeni) Terlengkap
link : Materi Biology Kladogram (Pohon Filogeni) Terlengkap

Baca juga


Kladogram (Pohon Filogeni)

Bisakah dua spesies yang berbeda saling terkait? Tentu saja mereka bisa. Sebagai contoh, ada banyak spesies yang berbeda dari mamalia, atau salah satu jenis mamalia, seperti tikus. Dan mereka semua saling terkait. Dengan kata lain, seberapa dekat atau seberapa jauh mereka akan terpisah dari nenek moyang yang sama selama evolusi? Menentukan bagaimana spesies yang berbeda evolusi terkait bisa menjadi tugas yang luar biasa.

Filogeni adalah sejarah evolusi kelompok organisme yang saling terkait. Hal ini diwakili oleh pohon filogenetik yang menunjukkan bagaimana spesies terkait satu sama lain melalui nenek moyang yang sama. Sebuah Klade adalah sekelompok organisme yang meliputi leluhur dan semua keturunannya. Ini adalah klasifikasi filogenetik, berdasarkan pada hubungan evolusioner.

Filogenetik merupakan kajian mengenai hubungan evolusi diantara organisme atau gen dari unit taksonomi, dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi, molekuler dan teknik statistik.

Dasar klasifikasi digunakan dalam sistem filogenetik adalah persamaan dan perbedaan sifat morfologi, anatomi dan molekuler. Sistem tersebut mencerminkan urutan perkembangan serta jauh dekatnya kekerabatan antartakson, selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat berupa morfologi, anatomi. Taksonomi filogenetik merupakan  pengelompokan spesies atau jenis baru dengan cara analisis molekuler dan morfologi.  Klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.

Filogenetik pemisahan ke dalam hubungan evolusioner (clades), berdasarkan perbandingan genom kemungkinan akan menggantikan phenotypical (phenetic) taksonomi.
Pengelompokan organisme terdiri dari
Phenetic sistem yaitu pengelompokan organisme berdasarkan kesamaan saling fenotipik (fisik dan kimia) karakteristik. Pengelompokan Phenetic mungkin atau tidak mungkin berkorelasi dengan hubungan evolusi.

Filogenetik sistem yaitu pengelompokan organisme didasarkan pada kesamaan warisan evolusi. Teknik sekuensing DNA dan RNA dianggap memberikan filogeni paling berarti terutama untuk menentukan nenek moyang dan evolusi yang terjadi.

Tujuan dari sistematika yaitu untuk menciptakan suatu klasifikasi yang mencerminkan sejarah evolusi organisme.
Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan pengelompokan spesies ke dalam taksa :
1. Monofiletik yaitu jika nenek moyang tunggalnya hanya menghasilkan semua spesies turunan dalam takson tersebut dan bukan spesies pada takson lain.
2. Polifiletik yaitu jika anggotanya diturunkan dari dua atau lebih bentuk nenek moyang yang tidak sama bagi semua anggotanya.
3. Parafiletik yaitu jika takson itu tidak meliputi spesies yang memiliki nenek moyang yang sama yang menurunkan spesies yang termasuk dalam takson tersebut.

Monofiletik, polifiletik dan parafiletik di ilustrasikan dalam sebagai berikut:
a. Monofiletik
Takson 1 yang terdiri dari tujuh spesies, memenuhi kualifikasi sebagai suatu pengelompokan monofiletik, yang merupakan bentuk ideal dalam taksonomi. Takson tersebut meliputi semua spesies terutama dan juga nenek moyang bersama yang paling dekat (spesies B).
b. Polifiletik
Takson 2 suatu subkelompok di dalam takson 1 adalah polifiletik (spesies E dan G) diturunkan dari dua nenek moyang yang paling dekat (spesies C dan F).
c. Parafiletik
Takson 3 adalah parafiletik, spesies A dimasukan tanpa menggabungkan semua keturunan dari nenek moyang tersebut.

Contoh tumbuhan berbunga atau Spermatophyta adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio dengan empat kelas monofiletik: Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.

Contoh lain adalah pengelompokkan berbagai monofiletik, terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai, sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), dan Musa paradisiaca. Kelompok semacam itu dikatakan sebagai kelompok monofiletik, yang dapat digambarkan. Kajian di atas membuktikan bahwa monokots adalah monofiletik dan dikot adalah parafiletik. Satu contoh lain adalah zaitun (Olea europaea).

inset picture

Kladogram ini mengklasifikasikan mamalia, reptil, dan burung-burung pada Klade didasarkan pada hubungan evolusioner mereka.

insert picture

Linnaeus mengklasifikasikan organisme berdasarkan ciri-ciri fisik yang jelas. Pada dasarnya, organisme dikelompokkan bersama-sama jika mereka tampak sama. Setelah Darwin menerbitkan teori evolusi pada 1800-an, para ilmuwan mencari cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan filogeni. Filogeni adalah sejarah evolusi dari kelompok organisme yang terkait. Hal ini diwakili oleh pohon filogenetik, seperti pada Gambar di bawah
ini.

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan filogeni adalah dengan menggunakan yang disebut dengan klade. Klade adalah sekelompok organisme yang meliputi leluhur dan semua keturunannya. Klade didasarkan pada kladistika. Ini adalah metode membandingkan ciri-ciri spesies terkait untuk menentukan hubungan leluhur dan keturunannya.
Pohon filogenetik. Pohon filogenetik ini menunjukkan bagaimana tiga spesies hipotetis terkait satu sama lain melalui nenek moyang yang sama. Apakah Anda melihat mengapa Spesies 1 dan 2 lebih erat terkait satu sama lain daripada Spesies 2 dan 3?
Klade diwakili oleh kladogram, seperti pada Gambar di bawah ini. Kladogram ini merupakan klade mamalia dan reptil. Klade Reptil termasuk burung. Hal ini menunjukkan bahwa burung berevolusi dari reptil. Linnaeus mengklasifikasikan mamalia, reptil, dan burung-burung di kelas yang terpisah. Ini menutupu hubungan evolusi mereka.

Kladogram (Pohon Filogeni)

Bisakah dua spesies yang berbeda saling terkait? Tentu saja mereka bisa. Sebagai contoh, ada banyak spesies yang berbeda dari mamalia, atau salah satu jenis mamalia, seperti tikus. Dan mereka semua saling terkait. Dengan kata lain, seberapa dekat atau seberapa jauh mereka akan terpisah dari nenek moyang yang sama selama evolusi? Menentukan bagaimana spesies yang berbeda evolusi terkait bisa menjadi tugas yang luar biasa.

Filogeni adalah sejarah evolusi kelompok organisme yang saling terkait. Hal ini diwakili oleh pohon filogenetik yang menunjukkan bagaimana spesies terkait satu sama lain melalui nenek moyang yang sama. Sebuah Klade adalah sekelompok organisme yang meliputi leluhur dan semua keturunannya. Ini adalah klasifikasi filogenetik, berdasarkan pada hubungan evolusioner.

Filogenetik merupakan kajian mengenai hubungan evolusi diantara organisme atau gen dari unit taksonomi, dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi, molekuler dan teknik statistik.

Dasar klasifikasi digunakan dalam sistem filogenetik adalah persamaan dan perbedaan sifat morfologi, anatomi dan molekuler. Sistem tersebut mencerminkan urutan perkembangan serta jauh dekatnya kekerabatan antartakson, selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat berupa morfologi, anatomi. Taksonomi filogenetik merupakan  pengelompokan spesies atau jenis baru dengan cara analisis molekuler dan morfologi.  Klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.

Filogenetik pemisahan ke dalam hubungan evolusioner (clades), berdasarkan perbandingan genom kemungkinan akan menggantikan phenotypical (phenetic) taksonomi.
Pengelompokan organisme terdiri dari
Phenetic sistem yaitu pengelompokan organisme berdasarkan kesamaan saling fenotipik (fisik dan kimia) karakteristik. Pengelompokan Phenetic mungkin atau tidak mungkin berkorelasi dengan hubungan evolusi.

Filogenetik sistem yaitu pengelompokan organisme didasarkan pada kesamaan warisan evolusi. Teknik sekuensing DNA dan RNA dianggap memberikan filogeni paling berarti terutama untuk menentukan nenek moyang dan evolusi yang terjadi.

Tujuan dari sistematika yaitu untuk menciptakan suatu klasifikasi yang mencerminkan sejarah evolusi organisme.
Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan pengelompokan spesies ke dalam taksa :
1. Monofiletik yaitu jika nenek moyang tunggalnya hanya menghasilkan semua spesies turunan dalam takson tersebut dan bukan spesies pada takson lain.
2. Polifiletik yaitu jika anggotanya diturunkan dari dua atau lebih bentuk nenek moyang yang tidak sama bagi semua anggotanya.
3. Parafiletik yaitu jika takson itu tidak meliputi spesies yang memiliki nenek moyang yang sama yang menurunkan spesies yang termasuk dalam takson tersebut.

Monofiletik, polifiletik dan parafiletik di ilustrasikan dalam sebagai berikut:
a. Monofiletik
Takson 1 yang terdiri dari tujuh spesies, memenuhi kualifikasi sebagai suatu pengelompokan monofiletik, yang merupakan bentuk ideal dalam taksonomi. Takson tersebut meliputi semua spesies terutama dan juga nenek moyang bersama yang paling dekat (spesies B).
b. Polifiletik
Takson 2 suatu subkelompok di dalam takson 1 adalah polifiletik (spesies E dan G) diturunkan dari dua nenek moyang yang paling dekat (spesies C dan F).
c. Parafiletik
Takson 3 adalah parafiletik, spesies A dimasukan tanpa menggabungkan semua keturunan dari nenek moyang tersebut.

Contoh tumbuhan berbunga atau Spermatophyta adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio dengan empat kelas monofiletik: Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.

Contoh lain adalah pengelompokkan berbagai monofiletik, terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai, sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), dan Musa paradisiaca. Kelompok semacam itu dikatakan sebagai kelompok monofiletik, yang dapat digambarkan. Kajian di atas membuktikan bahwa monokots adalah monofiletik dan dikot adalah parafiletik. Satu contoh lain adalah zaitun (Olea europaea).

inset picture

Kladogram ini mengklasifikasikan mamalia, reptil, dan burung-burung pada Klade didasarkan pada hubungan evolusioner mereka.

insert picture

Linnaeus mengklasifikasikan organisme berdasarkan ciri-ciri fisik yang jelas. Pada dasarnya, organisme dikelompokkan bersama-sama jika mereka tampak sama. Setelah Darwin menerbitkan teori evolusi pada 1800-an, para ilmuwan mencari cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan filogeni. Filogeni adalah sejarah evolusi dari kelompok organisme yang terkait. Hal ini diwakili oleh pohon filogenetik, seperti pada Gambar di bawah
ini.

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan organisme yang menunjukkan filogeni adalah dengan menggunakan yang disebut dengan klade. Klade adalah sekelompok organisme yang meliputi leluhur dan semua keturunannya. Klade didasarkan pada kladistika. Ini adalah metode membandingkan ciri-ciri spesies terkait untuk menentukan hubungan leluhur dan keturunannya.
Pohon filogenetik. Pohon filogenetik ini menunjukkan bagaimana tiga spesies hipotetis terkait satu sama lain melalui nenek moyang yang sama. Apakah Anda melihat mengapa Spesies 1 dan 2 lebih erat terkait satu sama lain daripada Spesies 2 dan 3?
Klade diwakili oleh kladogram, seperti pada Gambar di bawah ini. Kladogram ini merupakan klade mamalia dan reptil. Klade Reptil termasuk burung. Hal ini menunjukkan bahwa burung berevolusi dari reptil. Linnaeus mengklasifikasikan mamalia, reptil, dan burung-burung di kelas yang terpisah. Ini menutupu hubungan evolusi mereka.

Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Materi Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap
link : Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap

Baca juga


Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap

Klasifikasi berarti pengelompokan /penggolongan. Klasifiksi makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah pengenalan dalam mempelajari makhluk hidup yang beranekaragam. Klasifikasi dilakukan berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan cirri terpenting yang dimiliki oleh makhluk hidup. Makhluk hidup yang memiliki persamaan cirri-ciri dimasukkan dalam kelompok (takson) yang sama. Semakin banyak persamaanya semakin dekat kekerabatannya. Adapun cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang pengelompokan, makhluk hidup secara sistematik disebut taksonomi.

Pada abad ke-18 Carolus Linnaeus (Karl Line) (1707-1778) seorang ahli biologi dari Swedia telah menemukan klasifikasi tumbuhan (1753) dan klasifikasi hewan (1758). Selain itu beliau juga menciptakan system tatanama makhluk hidup yang disebut system tata nama ganda (binomial nomenklatur), karena itu ia dijuluki Bapak Taksonomi.

Urutan kelompok/takson pada klasifikasi hewan dan tumbuhan secara urut dari kelompok yang anggotanya besar sampai yang anggotanya kecil yaitu :
NO
HEWAN
TUMBUHAN
1
Kingdom / Dunia / Kerajaan
Kingdom / Dunia / Kerajaan
2
Filum / Phylum
Divisi
3
Kelas / Class
Class / Kelas
4
Bangsa / Ordo
Ordo / Bangsa
5
 Suku / Familia
Familia / suku
6
Marga / Genus
Genus / marga
7
Jenis / Spesies
Species / jenis
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan system yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur ( sistem nama ganda ). Di dalam system Binomial Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut :
1. Species terdiri dari dua kata , kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
2. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf  kecil.
3. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi .
Contoh             : Nama species Pisang : Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species            : paradisiacal
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkst L .
Bebrapa alas an dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena :
1. Agar tidak ada kekeliruaan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.
2. Nama ilmiah jarang berubah.
3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Contoh nama Ilmiah :
NO
Nama Indonesia
Nama Ilmiah
NO
Nama Indonesia
Nama Ilmiah
1
Padi
Oryza sativa
7
Angsana
Pterocarpus conyzoides
2
Janggung
Zea mays
8
Beringin
Ficus bejamina
3
Belinjo
Gnetum gnemon
9
Ikan mas
Ciprinus carpio
4
Mangga
Mangifera indika
10
Harimau
Felis tigris
5
Kacang Hijau
Phaseolus radiates
11
Gajah
Elephas maximus
6
Kacang Buncis
Phaseolus vulgaris

Urutan takson atau tingkatan
Hewan
Tumbuhan
Kingdom
Animalia
Plantae
Divisi / filum
Chordata
Spermatophyta
Class
Mamalia
Angiospermae
Ordo
Carnivora
Leguminosae
Familia
Canidae
Papillioceae
Genus
Canis
Phaseolus
Species
Canis familiaris
Phaseolus vulgaris

(Anjing)
(Kacang Buncis)


Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Ada beberapa sistem yang pernah digunakan secara internasional, yaitu
1.    Sistem Dua Kingdom
Klasifikasi sistem dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles. Sistem klasifikasi ni membagi organisme dibumi ini menjadi dua kelompok besar (kingdom), yaitu Plantae dan Animalia.
2.   Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi sistem tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866, setelah ditemukannya mikroskop cahaya untuk mengungkap adanya organisme uniseluler (bersel satu). Sistem klasifikasi ini membagi organise dibumi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Protista , Plantae, dan Animalia.
   3.  Sistem Empat Kingdom
Klasifikasi empat kingdom dikemukakan oleh Herbert Copeland; sejak ditemukanna mikroskop elektron untuk mengungkap struktur ultramikroskopik sel, misalnya ada atau tidak adanya membra inti disebut prokrioa, sedangkan organisme yang membran inti disebut eukariota. Sistem klasifikasi ini membagi organisme dibumi menjadi empat kelompok besar, yaitu Monera, Protista, da Animalia.
   4.  Sistem Lima Kingdom
Klasifikasi sistem lima kingdom dikemukakan oleh R.H. Whittaker pada tahun 1969. Dasar klasifikasi yang digunakan, yaitu ciri struktur sel dan cara memperoleh makannannya. Jamur dipisahkan dari kingdim plantae, dengan alasan jamur tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh sebab itu, klasifikasi sistem lima kingdom terdiri atas Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
   5.  Sistem Enam Kingdom
Klasifikasi sistem enam kingdom dikemukakan oleh Carl Woese pada tahun 1977, setelah ia menemukan adanya perbedaan pada kelompok prokariota (tidak memiliki membran inti sel) berdasarkan perbandingan RNA ribosom dan urutan lengkap genom pada species bakteri yang masih hidup. Woese mengelompokan prokariota menjadi dua kingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria memiliki ciri utama yaitu dinding selnya tidak mengandung pertidoglikan dan dapat hidup dilingkungan yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan, kecuali genus Chlamydia. Klasifikasi sistem enam kingdom terdiri atas Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
   6.  Sistem Delapan Kingdom
Klasifikasi sistem delapan kingdom yang diajukan oleh Thomas Cavalier-Smith pada tahun 1993 membagi kingdom tunggal protista menjadi tiga kingdom, yaitu Archezoa, Protozoa, Chromista, Fungi, Plante dan Animalia.
 7.  Sistem Tiga Domain
Domain adalah suatu tingkatan taksonomi di atas kingdom. Sistem tiga domain dikemukakan oleh Carl Woese dan beberapa ahli sistematika lainnya. Makhluk hidup dibagi menjadi tiga domain, yaitu Archaea, Bacteria dan Eukarya (Eukariota). Domain Eukariota terdiri atas Archezoa, Euglenozoa, Alveolata, Stramenopila, Rhodopita, Plantae, Fungi dan Animalia.


Tingkatan takson dalam sistem klasifikasi
1. Kingdom (kerajaan)
Kingdom adalah tingkatan takson tertinggi untuk mahluk hidup. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Hingga saat ini ada lima kingdom yang masih digunakan yaitu :
a. monera
b. protista
c. fungi
d. plantae
e. animalia
2. Filum atau divisi (keluarga besar)
Nama filum hanya digunakan untuk hewan sedangkan divisi digunakan untuk tumbuhan.
-contoh organism yang berada dalam tingkatan takson filum adalah memiliki tulang belakang seperti reptile, amfibi, burung, dan ikan.
-contoh tumbuhan yang berada dalam tingkatan divisi adalah spermatophyte (divisi tumbuhan berbiji)
3. Kelas
Kelas ialah kelompok takson yang lebih rendah dari filum atau divisi.
Contoh: Reptilia (kelas hewan melata)
4. Ordo (bangsa)
Baik tumbuhan ataupun hewan terdiri atas ordo. Pada tumbuhan nama ordo umumnya diberi akhiran –ales.
Contoh : Rosales (bangsa mawar-mawaran)
5.Famili (suku atau keluarga)
Famili adalah suatu kelompok organisme yang bersuku dekat dengan cirri-ciri yang sama. Famili adalah tingkatan takson dibawah ordo. Untuk tumbuhan diberi akhiran –aceae, dan untuk hewan diberi akhiran –ideae
Contoh : Tumbuhan : solaneceae (keluarga kentang)
                Hewan      : felidae (keluarga kucing)
6. Genus (marga)
Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat.
Contoh : annona (marga sirsak dan serikaya)
7. Spesies (jenis)
Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat meakukan perkawinan antar sesamanya untuk mendapatkan keturuna yang bagus. Spesies menjadi unit dasar klasifikasi karena tingkatan taksonnya paling rendah.

Sistem Binomial Nomenclatur
Sistem Ini mengelompokkan jenis-jenis tertentu dalam satu kelompok besar yang disebut marga. Marga yang memiliki kemiripan yang tinggi ditempatkan dalam kelompok yang lebih besar yaitu famili (suku). Famili yang memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi ditempatkan kedalam satu ordo (bangsa). Ordo yang memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi ditempatkan kedalam satu kingdom (kerajaan).

Masing-masing kingdom atau kerajaan makhluk hidup dibagi-bagi menjadi divisio atau divisi untuk tumbuhan dan phylum untuk hewan. Setiap filum  atau divisi dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil dan demikian seterusnya.

Setiap kelompok yang terbentuk dalam klasifikasi makhluk hidup disebut takson. Ilmu yang mempelajari takson disebut dengan taksonomi. Taksonomi berasal dari kata taxon yang berarti kelompok dan nomos yang berarti hukum. atau disebut juga sistematika (susunan dalam suatu sistem).

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditafsirkan bahwa para ilmuan menggolongkan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan yang dimiliki baik morfologi, fisiologi, maupun anatominya. Maka dapat diakatakan semakin banyak persamaannya maka semakin dekat pula hubungan kekerabatannya serta sebaliknya Contohnya spesies kucing (Felis domestica) dan spesies harimau (Felis tigris).

Dengan begitu maka terbentuklah ciri klasifikasi atau tingkatan takson. Semakin tinggi tingkatan takson maka semakin sedikit persamaan yang ada tetapi jumlah makhluk hidupnya semakin banyak dan semakin rendah kedudukan suatu takson maka semakin banyak persamaannya tetapi semakin sedikit jumlah makhluk hidupnya.


Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap

Klasifikasi berarti pengelompokan /penggolongan. Klasifiksi makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah pengenalan dalam mempelajari makhluk hidup yang beranekaragam. Klasifikasi dilakukan berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan cirri terpenting yang dimiliki oleh makhluk hidup. Makhluk hidup yang memiliki persamaan cirri-ciri dimasukkan dalam kelompok (takson) yang sama. Semakin banyak persamaanya semakin dekat kekerabatannya. Adapun cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang pengelompokan, makhluk hidup secara sistematik disebut taksonomi.

Pada abad ke-18 Carolus Linnaeus (Karl Line) (1707-1778) seorang ahli biologi dari Swedia telah menemukan klasifikasi tumbuhan (1753) dan klasifikasi hewan (1758). Selain itu beliau juga menciptakan system tatanama makhluk hidup yang disebut system tata nama ganda (binomial nomenklatur), karena itu ia dijuluki Bapak Taksonomi.

Urutan kelompok/takson pada klasifikasi hewan dan tumbuhan secara urut dari kelompok yang anggotanya besar sampai yang anggotanya kecil yaitu :
NO
HEWAN
TUMBUHAN
1
Kingdom / Dunia / Kerajaan
Kingdom / Dunia / Kerajaan
2
Filum / Phylum
Divisi
3
Kelas / Class
Class / Kelas
4
Bangsa / Ordo
Ordo / Bangsa
5
 Suku / Familia
Familia / suku
6
Marga / Genus
Genus / marga
7
Jenis / Spesies
Species / jenis
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan system yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur ( sistem nama ganda ). Di dalam system Binomial Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut :
1. Species terdiri dari dua kata , kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
2. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf  kecil.
3. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi .
Contoh             : Nama species Pisang : Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species            : paradisiacal
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkst L .
Bebrapa alas an dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena :
1. Agar tidak ada kekeliruaan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.
2. Nama ilmiah jarang berubah.
3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Contoh nama Ilmiah :
NO
Nama Indonesia
Nama Ilmiah
NO
Nama Indonesia
Nama Ilmiah
1
Padi
Oryza sativa
7
Angsana
Pterocarpus conyzoides
2
Janggung
Zea mays
8
Beringin
Ficus bejamina
3
Belinjo
Gnetum gnemon
9
Ikan mas
Ciprinus carpio
4
Mangga
Mangifera indika
10
Harimau
Felis tigris
5
Kacang Hijau
Phaseolus radiates
11
Gajah
Elephas maximus
6
Kacang Buncis
Phaseolus vulgaris

Urutan takson atau tingkatan
Hewan
Tumbuhan
Kingdom
Animalia
Plantae
Divisi / filum
Chordata
Spermatophyta
Class
Mamalia
Angiospermae
Ordo
Carnivora
Leguminosae
Familia
Canidae
Papillioceae
Genus
Canis
Phaseolus
Species
Canis familiaris
Phaseolus vulgaris

(Anjing)
(Kacang Buncis)


Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Ada beberapa sistem yang pernah digunakan secara internasional, yaitu
1.    Sistem Dua Kingdom
Klasifikasi sistem dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles. Sistem klasifikasi ni membagi organisme dibumi ini menjadi dua kelompok besar (kingdom), yaitu Plantae dan Animalia.
2.   Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi sistem tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866, setelah ditemukannya mikroskop cahaya untuk mengungkap adanya organisme uniseluler (bersel satu). Sistem klasifikasi ini membagi organise dibumi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Protista , Plantae, dan Animalia.
   3.  Sistem Empat Kingdom
Klasifikasi empat kingdom dikemukakan oleh Herbert Copeland; sejak ditemukanna mikroskop elektron untuk mengungkap struktur ultramikroskopik sel, misalnya ada atau tidak adanya membra inti disebut prokrioa, sedangkan organisme yang membran inti disebut eukariota. Sistem klasifikasi ini membagi organisme dibumi menjadi empat kelompok besar, yaitu Monera, Protista, da Animalia.
   4.  Sistem Lima Kingdom
Klasifikasi sistem lima kingdom dikemukakan oleh R.H. Whittaker pada tahun 1969. Dasar klasifikasi yang digunakan, yaitu ciri struktur sel dan cara memperoleh makannannya. Jamur dipisahkan dari kingdim plantae, dengan alasan jamur tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh sebab itu, klasifikasi sistem lima kingdom terdiri atas Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
   5.  Sistem Enam Kingdom
Klasifikasi sistem enam kingdom dikemukakan oleh Carl Woese pada tahun 1977, setelah ia menemukan adanya perbedaan pada kelompok prokariota (tidak memiliki membran inti sel) berdasarkan perbandingan RNA ribosom dan urutan lengkap genom pada species bakteri yang masih hidup. Woese mengelompokan prokariota menjadi dua kingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria memiliki ciri utama yaitu dinding selnya tidak mengandung pertidoglikan dan dapat hidup dilingkungan yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan, kecuali genus Chlamydia. Klasifikasi sistem enam kingdom terdiri atas Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
   6.  Sistem Delapan Kingdom
Klasifikasi sistem delapan kingdom yang diajukan oleh Thomas Cavalier-Smith pada tahun 1993 membagi kingdom tunggal protista menjadi tiga kingdom, yaitu Archezoa, Protozoa, Chromista, Fungi, Plante dan Animalia.
 7.  Sistem Tiga Domain
Domain adalah suatu tingkatan taksonomi di atas kingdom. Sistem tiga domain dikemukakan oleh Carl Woese dan beberapa ahli sistematika lainnya. Makhluk hidup dibagi menjadi tiga domain, yaitu Archaea, Bacteria dan Eukarya (Eukariota). Domain Eukariota terdiri atas Archezoa, Euglenozoa, Alveolata, Stramenopila, Rhodopita, Plantae, Fungi dan Animalia.


Tingkatan takson dalam sistem klasifikasi
1. Kingdom (kerajaan)
Kingdom adalah tingkatan takson tertinggi untuk mahluk hidup. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Hingga saat ini ada lima kingdom yang masih digunakan yaitu :
a. monera
b. protista
c. fungi
d. plantae
e. animalia
2. Filum atau divisi (keluarga besar)
Nama filum hanya digunakan untuk hewan sedangkan divisi digunakan untuk tumbuhan.
-contoh organism yang berada dalam tingkatan takson filum adalah memiliki tulang belakang seperti reptile, amfibi, burung, dan ikan.
-contoh tumbuhan yang berada dalam tingkatan divisi adalah spermatophyte (divisi tumbuhan berbiji)
3. Kelas
Kelas ialah kelompok takson yang lebih rendah dari filum atau divisi.
Contoh: Reptilia (kelas hewan melata)
4. Ordo (bangsa)
Baik tumbuhan ataupun hewan terdiri atas ordo. Pada tumbuhan nama ordo umumnya diberi akhiran –ales.
Contoh : Rosales (bangsa mawar-mawaran)
5.Famili (suku atau keluarga)
Famili adalah suatu kelompok organisme yang bersuku dekat dengan cirri-ciri yang sama. Famili adalah tingkatan takson dibawah ordo. Untuk tumbuhan diberi akhiran –aceae, dan untuk hewan diberi akhiran –ideae
Contoh : Tumbuhan : solaneceae (keluarga kentang)
                Hewan      : felidae (keluarga kucing)
6. Genus (marga)
Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat.
Contoh : annona (marga sirsak dan serikaya)
7. Spesies (jenis)
Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat meakukan perkawinan antar sesamanya untuk mendapatkan keturuna yang bagus. Spesies menjadi unit dasar klasifikasi karena tingkatan taksonnya paling rendah.

Sistem Binomial Nomenclatur
Sistem Ini mengelompokkan jenis-jenis tertentu dalam satu kelompok besar yang disebut marga. Marga yang memiliki kemiripan yang tinggi ditempatkan dalam kelompok yang lebih besar yaitu famili (suku). Famili yang memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi ditempatkan kedalam satu ordo (bangsa). Ordo yang memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi ditempatkan kedalam satu kingdom (kerajaan).

Masing-masing kingdom atau kerajaan makhluk hidup dibagi-bagi menjadi divisio atau divisi untuk tumbuhan dan phylum untuk hewan. Setiap filum  atau divisi dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil dan demikian seterusnya.

Setiap kelompok yang terbentuk dalam klasifikasi makhluk hidup disebut takson. Ilmu yang mempelajari takson disebut dengan taksonomi. Taksonomi berasal dari kata taxon yang berarti kelompok dan nomos yang berarti hukum. atau disebut juga sistematika (susunan dalam suatu sistem).

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditafsirkan bahwa para ilmuan menggolongkan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan yang dimiliki baik morfologi, fisiologi, maupun anatominya. Maka dapat diakatakan semakin banyak persamaannya maka semakin dekat pula hubungan kekerabatannya serta sebaliknya Contohnya spesies kucing (Felis domestica) dan spesies harimau (Felis tigris).

Dengan begitu maka terbentuklah ciri klasifikasi atau tingkatan takson. Semakin tinggi tingkatan takson maka semakin sedikit persamaan yang ada tetapi jumlah makhluk hidupnya semakin banyak dan semakin rendah kedudukan suatu takson maka semakin banyak persamaannya tetapi semakin sedikit jumlah makhluk hidupnya.