Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Materi Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap
link : Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap

Baca juga


Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap

Klasifikasi berarti pengelompokan /penggolongan. Klasifiksi makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah pengenalan dalam mempelajari makhluk hidup yang beranekaragam. Klasifikasi dilakukan berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan cirri terpenting yang dimiliki oleh makhluk hidup. Makhluk hidup yang memiliki persamaan cirri-ciri dimasukkan dalam kelompok (takson) yang sama. Semakin banyak persamaanya semakin dekat kekerabatannya. Adapun cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang pengelompokan, makhluk hidup secara sistematik disebut taksonomi.

Pada abad ke-18 Carolus Linnaeus (Karl Line) (1707-1778) seorang ahli biologi dari Swedia telah menemukan klasifikasi tumbuhan (1753) dan klasifikasi hewan (1758). Selain itu beliau juga menciptakan system tatanama makhluk hidup yang disebut system tata nama ganda (binomial nomenklatur), karena itu ia dijuluki Bapak Taksonomi.

Urutan kelompok/takson pada klasifikasi hewan dan tumbuhan secara urut dari kelompok yang anggotanya besar sampai yang anggotanya kecil yaitu :
NO
HEWAN
TUMBUHAN
1
Kingdom / Dunia / Kerajaan
Kingdom / Dunia / Kerajaan
2
Filum / Phylum
Divisi
3
Kelas / Class
Class / Kelas
4
Bangsa / Ordo
Ordo / Bangsa
5
 Suku / Familia
Familia / suku
6
Marga / Genus
Genus / marga
7
Jenis / Spesies
Species / jenis
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan system yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur ( sistem nama ganda ). Di dalam system Binomial Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut :
1. Species terdiri dari dua kata , kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
2. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf  kecil.
3. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi .
Contoh             : Nama species Pisang : Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species            : paradisiacal
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkst L .
Bebrapa alas an dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena :
1. Agar tidak ada kekeliruaan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.
2. Nama ilmiah jarang berubah.
3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Contoh nama Ilmiah :
NO
Nama Indonesia
Nama Ilmiah
NO
Nama Indonesia
Nama Ilmiah
1
Padi
Oryza sativa
7
Angsana
Pterocarpus conyzoides
2
Janggung
Zea mays
8
Beringin
Ficus bejamina
3
Belinjo
Gnetum gnemon
9
Ikan mas
Ciprinus carpio
4
Mangga
Mangifera indika
10
Harimau
Felis tigris
5
Kacang Hijau
Phaseolus radiates
11
Gajah
Elephas maximus
6
Kacang Buncis
Phaseolus vulgaris

Urutan takson atau tingkatan
Hewan
Tumbuhan
Kingdom
Animalia
Plantae
Divisi / filum
Chordata
Spermatophyta
Class
Mamalia
Angiospermae
Ordo
Carnivora
Leguminosae
Familia
Canidae
Papillioceae
Genus
Canis
Phaseolus
Species
Canis familiaris
Phaseolus vulgaris

(Anjing)
(Kacang Buncis)


Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Ada beberapa sistem yang pernah digunakan secara internasional, yaitu
1.    Sistem Dua Kingdom
Klasifikasi sistem dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles. Sistem klasifikasi ni membagi organisme dibumi ini menjadi dua kelompok besar (kingdom), yaitu Plantae dan Animalia.
2.   Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi sistem tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866, setelah ditemukannya mikroskop cahaya untuk mengungkap adanya organisme uniseluler (bersel satu). Sistem klasifikasi ini membagi organise dibumi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Protista , Plantae, dan Animalia.
   3.  Sistem Empat Kingdom
Klasifikasi empat kingdom dikemukakan oleh Herbert Copeland; sejak ditemukanna mikroskop elektron untuk mengungkap struktur ultramikroskopik sel, misalnya ada atau tidak adanya membra inti disebut prokrioa, sedangkan organisme yang membran inti disebut eukariota. Sistem klasifikasi ini membagi organisme dibumi menjadi empat kelompok besar, yaitu Monera, Protista, da Animalia.
   4.  Sistem Lima Kingdom
Klasifikasi sistem lima kingdom dikemukakan oleh R.H. Whittaker pada tahun 1969. Dasar klasifikasi yang digunakan, yaitu ciri struktur sel dan cara memperoleh makannannya. Jamur dipisahkan dari kingdim plantae, dengan alasan jamur tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh sebab itu, klasifikasi sistem lima kingdom terdiri atas Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
   5.  Sistem Enam Kingdom
Klasifikasi sistem enam kingdom dikemukakan oleh Carl Woese pada tahun 1977, setelah ia menemukan adanya perbedaan pada kelompok prokariota (tidak memiliki membran inti sel) berdasarkan perbandingan RNA ribosom dan urutan lengkap genom pada species bakteri yang masih hidup. Woese mengelompokan prokariota menjadi dua kingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria memiliki ciri utama yaitu dinding selnya tidak mengandung pertidoglikan dan dapat hidup dilingkungan yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan, kecuali genus Chlamydia. Klasifikasi sistem enam kingdom terdiri atas Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
   6.  Sistem Delapan Kingdom
Klasifikasi sistem delapan kingdom yang diajukan oleh Thomas Cavalier-Smith pada tahun 1993 membagi kingdom tunggal protista menjadi tiga kingdom, yaitu Archezoa, Protozoa, Chromista, Fungi, Plante dan Animalia.
 7.  Sistem Tiga Domain
Domain adalah suatu tingkatan taksonomi di atas kingdom. Sistem tiga domain dikemukakan oleh Carl Woese dan beberapa ahli sistematika lainnya. Makhluk hidup dibagi menjadi tiga domain, yaitu Archaea, Bacteria dan Eukarya (Eukariota). Domain Eukariota terdiri atas Archezoa, Euglenozoa, Alveolata, Stramenopila, Rhodopita, Plantae, Fungi dan Animalia.


Tingkatan takson dalam sistem klasifikasi
1. Kingdom (kerajaan)
Kingdom adalah tingkatan takson tertinggi untuk mahluk hidup. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Hingga saat ini ada lima kingdom yang masih digunakan yaitu :
a. monera
b. protista
c. fungi
d. plantae
e. animalia
2. Filum atau divisi (keluarga besar)
Nama filum hanya digunakan untuk hewan sedangkan divisi digunakan untuk tumbuhan.
-contoh organism yang berada dalam tingkatan takson filum adalah memiliki tulang belakang seperti reptile, amfibi, burung, dan ikan.
-contoh tumbuhan yang berada dalam tingkatan divisi adalah spermatophyte (divisi tumbuhan berbiji)
3. Kelas
Kelas ialah kelompok takson yang lebih rendah dari filum atau divisi.
Contoh: Reptilia (kelas hewan melata)
4. Ordo (bangsa)
Baik tumbuhan ataupun hewan terdiri atas ordo. Pada tumbuhan nama ordo umumnya diberi akhiran –ales.
Contoh : Rosales (bangsa mawar-mawaran)
5.Famili (suku atau keluarga)
Famili adalah suatu kelompok organisme yang bersuku dekat dengan cirri-ciri yang sama. Famili adalah tingkatan takson dibawah ordo. Untuk tumbuhan diberi akhiran –aceae, dan untuk hewan diberi akhiran –ideae
Contoh : Tumbuhan : solaneceae (keluarga kentang)
                Hewan      : felidae (keluarga kucing)
6. Genus (marga)
Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat.
Contoh : annona (marga sirsak dan serikaya)
7. Spesies (jenis)
Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat meakukan perkawinan antar sesamanya untuk mendapatkan keturuna yang bagus. Spesies menjadi unit dasar klasifikasi karena tingkatan taksonnya paling rendah.

Sistem Binomial Nomenclatur
Sistem Ini mengelompokkan jenis-jenis tertentu dalam satu kelompok besar yang disebut marga. Marga yang memiliki kemiripan yang tinggi ditempatkan dalam kelompok yang lebih besar yaitu famili (suku). Famili yang memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi ditempatkan kedalam satu ordo (bangsa). Ordo yang memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi ditempatkan kedalam satu kingdom (kerajaan).

Masing-masing kingdom atau kerajaan makhluk hidup dibagi-bagi menjadi divisio atau divisi untuk tumbuhan dan phylum untuk hewan. Setiap filum  atau divisi dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil dan demikian seterusnya.

Setiap kelompok yang terbentuk dalam klasifikasi makhluk hidup disebut takson. Ilmu yang mempelajari takson disebut dengan taksonomi. Taksonomi berasal dari kata taxon yang berarti kelompok dan nomos yang berarti hukum. atau disebut juga sistematika (susunan dalam suatu sistem).

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditafsirkan bahwa para ilmuan menggolongkan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan yang dimiliki baik morfologi, fisiologi, maupun anatominya. Maka dapat diakatakan semakin banyak persamaannya maka semakin dekat pula hubungan kekerabatannya serta sebaliknya Contohnya spesies kucing (Felis domestica) dan spesies harimau (Felis tigris).

Dengan begitu maka terbentuklah ciri klasifikasi atau tingkatan takson. Semakin tinggi tingkatan takson maka semakin sedikit persamaan yang ada tetapi jumlah makhluk hidupnya semakin banyak dan semakin rendah kedudukan suatu takson maka semakin banyak persamaannya tetapi semakin sedikit jumlah makhluk hidupnya.


Materi Biology Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Terlengkap

Klasifikasi berarti pengelompokan /penggolongan. Klasifiksi makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah pengenalan dalam mempelajari makhluk hidup yang beranekaragam. Klasifikasi dilakukan berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan cirri terpenting yang dimiliki oleh makhluk hidup. Makhluk hidup yang memiliki persamaan cirri-ciri dimasukkan dalam kelompok (takson) yang sama. Semakin banyak persamaanya semakin dekat kekerabatannya. Adapun cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang pengelompokan, makhluk hidup secara sistematik disebut taksonomi.

Pada abad ke-18 Carolus Linnaeus (Karl Line) (1707-1778) seorang ahli biologi dari Swedia telah menemukan klasifikasi tumbuhan (1753) dan klasifikasi hewan (1758). Selain itu beliau juga menciptakan system tatanama makhluk hidup yang disebut system tata nama ganda (binomial nomenklatur), karena itu ia dijuluki Bapak Taksonomi.

Urutan kelompok/takson pada klasifikasi hewan dan tumbuhan secara urut dari kelompok yang anggotanya besar sampai yang anggotanya kecil yaitu :
NO
HEWAN
TUMBUHAN
1
Kingdom / Dunia / Kerajaan
Kingdom / Dunia / Kerajaan
2
Filum / Phylum
Divisi
3
Kelas / Class
Class / Kelas
4
Bangsa / Ordo
Ordo / Bangsa
5
 Suku / Familia
Familia / suku
6
Marga / Genus
Genus / marga
7
Jenis / Spesies
Species / jenis
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan system yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur ( sistem nama ganda ). Di dalam system Binomial Nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut :
1. Species terdiri dari dua kata , kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
2. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf  kecil.
3. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi .
Contoh             : Nama species Pisang : Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species            : paradisiacal
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkst L .
Bebrapa alas an dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena :
1. Agar tidak ada kekeliruaan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.
2. Nama ilmiah jarang berubah.
3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Contoh nama Ilmiah :
NO
Nama Indonesia
Nama Ilmiah
NO
Nama Indonesia
Nama Ilmiah
1
Padi
Oryza sativa
7
Angsana
Pterocarpus conyzoides
2
Janggung
Zea mays
8
Beringin
Ficus bejamina
3
Belinjo
Gnetum gnemon
9
Ikan mas
Ciprinus carpio
4
Mangga
Mangifera indika
10
Harimau
Felis tigris
5
Kacang Hijau
Phaseolus radiates
11
Gajah
Elephas maximus
6
Kacang Buncis
Phaseolus vulgaris

Urutan takson atau tingkatan
Hewan
Tumbuhan
Kingdom
Animalia
Plantae
Divisi / filum
Chordata
Spermatophyta
Class
Mamalia
Angiospermae
Ordo
Carnivora
Leguminosae
Familia
Canidae
Papillioceae
Genus
Canis
Phaseolus
Species
Canis familiaris
Phaseolus vulgaris

(Anjing)
(Kacang Buncis)


Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Ada beberapa sistem yang pernah digunakan secara internasional, yaitu
1.    Sistem Dua Kingdom
Klasifikasi sistem dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles. Sistem klasifikasi ni membagi organisme dibumi ini menjadi dua kelompok besar (kingdom), yaitu Plantae dan Animalia.
2.   Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi sistem tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866, setelah ditemukannya mikroskop cahaya untuk mengungkap adanya organisme uniseluler (bersel satu). Sistem klasifikasi ini membagi organise dibumi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Protista , Plantae, dan Animalia.
   3.  Sistem Empat Kingdom
Klasifikasi empat kingdom dikemukakan oleh Herbert Copeland; sejak ditemukanna mikroskop elektron untuk mengungkap struktur ultramikroskopik sel, misalnya ada atau tidak adanya membra inti disebut prokrioa, sedangkan organisme yang membran inti disebut eukariota. Sistem klasifikasi ini membagi organisme dibumi menjadi empat kelompok besar, yaitu Monera, Protista, da Animalia.
   4.  Sistem Lima Kingdom
Klasifikasi sistem lima kingdom dikemukakan oleh R.H. Whittaker pada tahun 1969. Dasar klasifikasi yang digunakan, yaitu ciri struktur sel dan cara memperoleh makannannya. Jamur dipisahkan dari kingdim plantae, dengan alasan jamur tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh sebab itu, klasifikasi sistem lima kingdom terdiri atas Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
   5.  Sistem Enam Kingdom
Klasifikasi sistem enam kingdom dikemukakan oleh Carl Woese pada tahun 1977, setelah ia menemukan adanya perbedaan pada kelompok prokariota (tidak memiliki membran inti sel) berdasarkan perbandingan RNA ribosom dan urutan lengkap genom pada species bakteri yang masih hidup. Woese mengelompokan prokariota menjadi dua kingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria memiliki ciri utama yaitu dinding selnya tidak mengandung pertidoglikan dan dapat hidup dilingkungan yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan, kecuali genus Chlamydia. Klasifikasi sistem enam kingdom terdiri atas Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
   6.  Sistem Delapan Kingdom
Klasifikasi sistem delapan kingdom yang diajukan oleh Thomas Cavalier-Smith pada tahun 1993 membagi kingdom tunggal protista menjadi tiga kingdom, yaitu Archezoa, Protozoa, Chromista, Fungi, Plante dan Animalia.
 7.  Sistem Tiga Domain
Domain adalah suatu tingkatan taksonomi di atas kingdom. Sistem tiga domain dikemukakan oleh Carl Woese dan beberapa ahli sistematika lainnya. Makhluk hidup dibagi menjadi tiga domain, yaitu Archaea, Bacteria dan Eukarya (Eukariota). Domain Eukariota terdiri atas Archezoa, Euglenozoa, Alveolata, Stramenopila, Rhodopita, Plantae, Fungi dan Animalia.


Tingkatan takson dalam sistem klasifikasi
1. Kingdom (kerajaan)
Kingdom adalah tingkatan takson tertinggi untuk mahluk hidup. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Hingga saat ini ada lima kingdom yang masih digunakan yaitu :
a. monera
b. protista
c. fungi
d. plantae
e. animalia
2. Filum atau divisi (keluarga besar)
Nama filum hanya digunakan untuk hewan sedangkan divisi digunakan untuk tumbuhan.
-contoh organism yang berada dalam tingkatan takson filum adalah memiliki tulang belakang seperti reptile, amfibi, burung, dan ikan.
-contoh tumbuhan yang berada dalam tingkatan divisi adalah spermatophyte (divisi tumbuhan berbiji)
3. Kelas
Kelas ialah kelompok takson yang lebih rendah dari filum atau divisi.
Contoh: Reptilia (kelas hewan melata)
4. Ordo (bangsa)
Baik tumbuhan ataupun hewan terdiri atas ordo. Pada tumbuhan nama ordo umumnya diberi akhiran –ales.
Contoh : Rosales (bangsa mawar-mawaran)
5.Famili (suku atau keluarga)
Famili adalah suatu kelompok organisme yang bersuku dekat dengan cirri-ciri yang sama. Famili adalah tingkatan takson dibawah ordo. Untuk tumbuhan diberi akhiran –aceae, dan untuk hewan diberi akhiran –ideae
Contoh : Tumbuhan : solaneceae (keluarga kentang)
                Hewan      : felidae (keluarga kucing)
6. Genus (marga)
Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat.
Contoh : annona (marga sirsak dan serikaya)
7. Spesies (jenis)
Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat meakukan perkawinan antar sesamanya untuk mendapatkan keturuna yang bagus. Spesies menjadi unit dasar klasifikasi karena tingkatan taksonnya paling rendah.

Sistem Binomial Nomenclatur
Sistem Ini mengelompokkan jenis-jenis tertentu dalam satu kelompok besar yang disebut marga. Marga yang memiliki kemiripan yang tinggi ditempatkan dalam kelompok yang lebih besar yaitu famili (suku). Famili yang memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi ditempatkan kedalam satu ordo (bangsa). Ordo yang memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi ditempatkan kedalam satu kingdom (kerajaan).

Masing-masing kingdom atau kerajaan makhluk hidup dibagi-bagi menjadi divisio atau divisi untuk tumbuhan dan phylum untuk hewan. Setiap filum  atau divisi dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil dan demikian seterusnya.

Setiap kelompok yang terbentuk dalam klasifikasi makhluk hidup disebut takson. Ilmu yang mempelajari takson disebut dengan taksonomi. Taksonomi berasal dari kata taxon yang berarti kelompok dan nomos yang berarti hukum. atau disebut juga sistematika (susunan dalam suatu sistem).

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditafsirkan bahwa para ilmuan menggolongkan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan yang dimiliki baik morfologi, fisiologi, maupun anatominya. Maka dapat diakatakan semakin banyak persamaannya maka semakin dekat pula hubungan kekerabatannya serta sebaliknya Contohnya spesies kucing (Felis domestica) dan spesies harimau (Felis tigris).

Dengan begitu maka terbentuklah ciri klasifikasi atau tingkatan takson. Semakin tinggi tingkatan takson maka semakin sedikit persamaan yang ada tetapi jumlah makhluk hidupnya semakin banyak dan semakin rendah kedudukan suatu takson maka semakin banyak persamaannya tetapi semakin sedikit jumlah makhluk hidupnya.


Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Kegiatan Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap
link : Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap

Baca juga



Lembar Kerja Siswa I
Semester Ganjil (III/ Tiga)
Peta Konsep
Lengkapi dan Tuliskan Peta Konsep pada Diagram Gambar Flowchart di bawah ini
1. Sel.

Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap

















2. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan.


Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap



3. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan

Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap


Lembar Kerja Siswa I
Semester Ganjil (III/ Tiga)
Peta Konsep
Lengkapi dan Tuliskan Peta Konsep pada Diagram Gambar Flowchart di bawah ini
1. Sel.

Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap

















2. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan.


Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap



3. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan

Materi Biology Peta Konsep : Sel, Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan, dan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan Terlengkap

Materi Biology Peta Konsep : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi - Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Kegiatan Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology Peta Konsep : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi - Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah Terlengkap
link : Materi Biology Peta Konsep : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi - Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah Terlengkap

Baca juga



Lembar Kerja Siswa I
Semester Ganjil (III/ Tiga)
Peta Konsep
Lengkapi dan Tuliskan Peta Konsep pada Diagram Gambar Flowchart di bawah ini

4. Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi

Materi Biology Peta Konsep : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi - Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah Terlengkap



5. Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah
insert picture
Materi Biology Peta Konsep : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi - Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah Terlengkap

























Lembar Kerja Siswa I
Semester Ganjil (III/ Tiga)
Peta Konsep
Lengkapi dan Tuliskan Peta Konsep pada Diagram Gambar Flowchart di bawah ini

4. Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi

Materi Biology Peta Konsep : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi - Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah Terlengkap



5. Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah
insert picture
Materi Biology Peta Konsep : Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi - Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Peredaran Darah Terlengkap
























Materi Biology HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU Terlengkap

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Materi Pembelajaran, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Materi Biology HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU Terlengkap
link : Materi Biology HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU Terlengkap

Baca juga


Materi Biology HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU Terlengkap

Karakteristik Biologi Sebagai Ilmu Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya.

Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:
1. Objek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
2. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata)
3. Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
4. Menggunakan cara berpikir logis, yang bersifat deduktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum.

Bersifat deduktif berarti berpikir dengan menarik dari hal-hal umum menjadi khusus Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif) Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.

Ruang lingkup Biologi Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa:
1. kingdom plantae
2. Kingdom animalia
3. Kingdom protista
4. Kingdom fungi
5. Kingdom archebacteria
6. kingdom eubacteria

Ditinjau tingkat organisasi kehidupan, pembahasan biologi dimulai dari:
1. tingkat molekul (virus)
2. sel (protozoa, bakteri dan tumbuhan unisel
3. jaringan (porifera & coelenterata)
4. organ (hati, ginjal, dll)
5. sistem organ (sistem sirkulasi, sistem transportasi, dll)
6. individu (manusia
7. populasi (kumpulan individu yang sama di daerah yang sama)
8. komunitas (kumpulan beberapa populasi)
9. ekosistem (kumpulan beberapa komunitas dengan lingkungan abiotiknya)
10. bioma (ekosistem dalam skala yang luas)
11. biosfer (kumpulan seluruh bioma dipermukaan bumi).

Sedangkan pembahasan permasalahan biologi meliputi 9 tema dasar yaitu:
1. Biologi (sains) sebagai proses inkuiri
2. Sejarah konsep biologi
3. Evolusi
4. Keanekaragaman dan keseragaman
5. Genetika dan kelangsungan hidup
6. Organisme dan lingkungan
7. Perilaku
8. Struktur dan fungsi
9. Regulasi

Materi Biology HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU Terlengkap

Karakteristik Biologi Sebagai Ilmu Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya.

Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:
1. Objek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
2. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata)
3. Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
4. Menggunakan cara berpikir logis, yang bersifat deduktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum.

Bersifat deduktif berarti berpikir dengan menarik dari hal-hal umum menjadi khusus Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif) Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.

Ruang lingkup Biologi Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa:
1. kingdom plantae
2. Kingdom animalia
3. Kingdom protista
4. Kingdom fungi
5. Kingdom archebacteria
6. kingdom eubacteria

Ditinjau tingkat organisasi kehidupan, pembahasan biologi dimulai dari:
1. tingkat molekul (virus)
2. sel (protozoa, bakteri dan tumbuhan unisel
3. jaringan (porifera & coelenterata)
4. organ (hati, ginjal, dll)
5. sistem organ (sistem sirkulasi, sistem transportasi, dll)
6. individu (manusia
7. populasi (kumpulan individu yang sama di daerah yang sama)
8. komunitas (kumpulan beberapa populasi)
9. ekosistem (kumpulan beberapa komunitas dengan lingkungan abiotiknya)
10. bioma (ekosistem dalam skala yang luas)
11. biosfer (kumpulan seluruh bioma dipermukaan bumi).

Sedangkan pembahasan permasalahan biologi meliputi 9 tema dasar yaitu:
1. Biologi (sains) sebagai proses inkuiri
2. Sejarah konsep biologi
3. Evolusi
4. Keanekaragaman dan keseragaman
5. Genetika dan kelangsungan hidup
6. Organisme dan lingkungan
7. Perilaku
8. Struktur dan fungsi
9. Regulasi

Percobaan sari cuka

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Lab activities, Artikel vinegar, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Percobaan sari cuka
link : Percobaan sari cuka

Baca juga


Awal cuka sari kami.

Sangat sedikit orang yang tahu bagaimana cuka dari jenis apa pun dibuat. Untungnya bagi kita itu adalah proses biologis yang sangat sederhana yang bisa dilakukan siapa saja. Jika Anda memiliki mulut terbuka guci besar kaca, jus, dan penutup bernapas Anda dapat membuat segala macam jenis cuka yang berpotensi rasa jauh lebih baik daripada apa yang Anda beli di toko kelontong. Wadah harus kaca, kayu, atau periuk karena asam yang dihasilkan (asam asetat) akan larut logam. Juga, jus harus pengawet gratis tapi dapat menjadi semua jenis jus yang Anda inginkan. Saya hanya bereksperimen dengan jus apel tapi jus lain seperti jus anggur bekerja dengan baik juga. Percobaan dengan jenis lain dari jus atau bahkan dengan menambahkan perasa sirup maple, sirup, atau madu. Peringatan meskipun, tidak lebih dari mengisi jar Anda, meninggalkan setidaknya beberapa inci ruang antara jus dan tabung. Jika Anda lebih mengisi jar Anda jus dapat meluap dan meninggalkan berantakan menjijikkan. Agar jus Anda untuk berubah menjadi cuka itu harus terbuka untuk udara di atas sehingga jar Anda harus memiliki mulut yang besar.

Hal ini sangat penting untuk menutup mulut stoples dengan beberapa jenis penutup bernapas, jika Anda tidak Anda akan cepat memiliki kutu lalat buah utama. Dan oleh besar maksudku banyak lalat dan banyak potensi kotor keluar orang. Kami telah menemukan stoking untuk bekerja terbaik. Selimut lain seperti kain keju kadang-kadang masih memungkinkan lalat buah untuk mengakses dan mereproduksi pada permukaan jus Anda. Tapi jika ilmu pelet itu terjadi pada Anda seluruh proyek dapat berubah menjadi studi tentang lalat buah siklus hidup, sesuatu yang Anda mungkin atau mungkin tidak memiliki keinginan untuk tahu tentang! Tapi kami membuat sari di sini, jadi setelah semuanya dicampur dan ditutupi, menempatkan jar tertutup di lokasi di mana ia tidak akan terganggu dan menunggu. Seluruh proses akan memakan waktu empat minggu atau lebih dan hasilnya akan mengejutkan Anda dengan cara lebih dari satu! Ini akan sangat merangsang di bau, rasa, dan penglihatan. Mampir kontainer Anda setiap hari dan mengamati apa yang terjadi.

Jus tidak akan secara otomatis mengkonversi menjadi cuka meskipun beberapa generasi spontan. Mikroorganisme atmosfer akan menghuni jus melalui penutup bernapas. Pertama, ragi dan jamur akan berkembang biak dalam jus menyebabkan fermentasi dan produksi alkohol. Kemudian, setelah fermentasi selesai Acetobacter sp. bakteri dari atmosfer akan menghuni jus sekarang beralkohol. Bakteri ini akan mengkonversi alkohol menjadi asam asetat dan dengan demikian cuka Anda.

Kami mulai batch cuka sari apel kemarin dan akan posting hasil mengejutkan dalam sedikit lebih dari satu bulan.

Awal cuka sari kami.

Sangat sedikit orang yang tahu bagaimana cuka dari jenis apa pun dibuat. Untungnya bagi kita itu adalah proses biologis yang sangat sederhana yang bisa dilakukan siapa saja. Jika Anda memiliki mulut terbuka guci besar kaca, jus, dan penutup bernapas Anda dapat membuat segala macam jenis cuka yang berpotensi rasa jauh lebih baik daripada apa yang Anda beli di toko kelontong. Wadah harus kaca, kayu, atau periuk karena asam yang dihasilkan (asam asetat) akan larut logam. Juga, jus harus pengawet gratis tapi dapat menjadi semua jenis jus yang Anda inginkan. Saya hanya bereksperimen dengan jus apel tapi jus lain seperti jus anggur bekerja dengan baik juga. Percobaan dengan jenis lain dari jus atau bahkan dengan menambahkan perasa sirup maple, sirup, atau madu. Peringatan meskipun, tidak lebih dari mengisi jar Anda, meninggalkan setidaknya beberapa inci ruang antara jus dan tabung. Jika Anda lebih mengisi jar Anda jus dapat meluap dan meninggalkan berantakan menjijikkan. Agar jus Anda untuk berubah menjadi cuka itu harus terbuka untuk udara di atas sehingga jar Anda harus memiliki mulut yang besar.

Hal ini sangat penting untuk menutup mulut stoples dengan beberapa jenis penutup bernapas, jika Anda tidak Anda akan cepat memiliki kutu lalat buah utama. Dan oleh besar maksudku banyak lalat dan banyak potensi kotor keluar orang. Kami telah menemukan stoking untuk bekerja terbaik. Selimut lain seperti kain keju kadang-kadang masih memungkinkan lalat buah untuk mengakses dan mereproduksi pada permukaan jus Anda. Tapi jika ilmu pelet itu terjadi pada Anda seluruh proyek dapat berubah menjadi studi tentang lalat buah siklus hidup, sesuatu yang Anda mungkin atau mungkin tidak memiliki keinginan untuk tahu tentang! Tapi kami membuat sari di sini, jadi setelah semuanya dicampur dan ditutupi, menempatkan jar tertutup di lokasi di mana ia tidak akan terganggu dan menunggu. Seluruh proses akan memakan waktu empat minggu atau lebih dan hasilnya akan mengejutkan Anda dengan cara lebih dari satu! Ini akan sangat merangsang di bau, rasa, dan penglihatan. Mampir kontainer Anda setiap hari dan mengamati apa yang terjadi.

Jus tidak akan secara otomatis mengkonversi menjadi cuka meskipun beberapa generasi spontan. Mikroorganisme atmosfer akan menghuni jus melalui penutup bernapas. Pertama, ragi dan jamur akan berkembang biak dalam jus menyebabkan fermentasi dan produksi alkohol. Kemudian, setelah fermentasi selesai Acetobacter sp. bakteri dari atmosfer akan menghuni jus sekarang beralkohol. Bakteri ini akan mengkonversi alkohol menjadi asam asetat dan dengan demikian cuka Anda.

Kami mulai batch cuka sari apel kemarin dan akan posting hasil mengejutkan dalam sedikit lebih dari satu bulan.

Biologi perairan dasar

- Selamat datang untuk kalian yang saat ini sedang mengunjungi situs Biology, pada artikel yang kalian baca kali ini mengenai , saya mencoba membuat ulasan pada tulisan ini secara lengkap untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembelajaran tentang berbagai hal di dunia ini yang berkaitan dengan ilmu biology. Semoga apa yang kami sampaikan di Artikel Aquatic biology, Artikel Nature, bisa dijadikan penambah wawasan pengetahuan seputar keilmuan biology. Ok, selamat membaca dan jangan lupa bagikan pula artikel ini ke sosial media kalian agar bisa memberikan manfaat untuk orang lain juga.

Judul : Biologi perairan dasar
link : Biologi perairan dasar

Baca juga


Lain kali Anda berada di sebuah danau atau kolam Anda dapat dengan cepat menilai kehidupan air dengan hanya mengambil batu terendam dari bawah. Tergantung pada habitat, jika Anda melihat dekat harus ada kelimpahan kehidupan sekarang dan di sekitar batu Anda mengambil. Lapisan berlendir bukan hanya 'lendir', tapi biofilm keren dan kompleks yang terbuat dari ganggang, diatom, bakteri, protista, dan slimes mereka mengeluarkan. Ada juga kemungkinan akan beberapa jenis serangga air hadir di bebatuan (kaca pembesar mungkin membantu tetapi tidak diperlukan). Caddisflies, lalat capung, stoneflies, pengusir hama, damselflies, dan capung semua memiliki nimfa dewasa atau tahap larva yang berkembang hingga tahun lebih di bawah air. Beberapa spesies ini, seperti lalat capung, hanya dapat hidup di atas air sebagai terbang dewasa selama beberapa jam sebelum kematian. Spesies lain yang lebih besar dan lebih dikenal seperti ikan dan udang karang juga dapat hadir namun sering sulit untuk mengamati. Memilih-up dan memeriksa batu dari badan air juga trik banyak nelayan, terutama yang terbang memancing, gunakan untuk menentukan apa jenis hal ikan dapat makan. Berbicara dari pengalaman, mengetahui biologi air kecil dapat membuat Anda seorang nelayan jauh lebih baik! Bugs, lendir, dan keterampilan memancing berpotensi lebih baik? Ini adalah biologi yang terbaik!


Sebuah udang karang Arizona umum tertangkap dari Timur Clear Creek.
Saya mencoba tanganku di memeriksa beberapa bug ini dan lendir pada perjalanan baru ke Timur Clear Creek di dekat Arizona Mogollon Rim. Untuk memulai, saya mengambil banyak batu ditutupi dengan berlendir biofilm cokelat-hijau tebal. Kotor untuk beberapa tapi keren untuk ahli biologi! Pada semua batu-batu ini saya menemukan sejumlah ilmu pelet sangat rendah nimfa lalat capung. Mengapa begitu sedikit serangga air? Pada pemeriksaan lebih dekat dari bagian bawah aliran ada puluhan lobster berlarian. Di Arizona, lobster tidak asli dan merupakan invasif gangguan yang mengkonsumsi serangga air dan tanaman. Ini adalah berita buruk bagi banyak serangga, ikan, dan spesies amfibi karena mereka sendiri yang dikonsumsi atau habitat mereka atau sumber makanan yang dikonsumsi oleh udang karang. Untungnya, menangkap udang karang bersama dengan memeriksa batu bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan yang dapat digunakan untuk mengajar biologi akuatik kepada siapa pun. Selain itu, meskipun saya tidak pernah melakukannya, lobster terjebak, dimakan, dan dinikmati oleh orang di seluruh dunia.



Seperti beberapa yang terbaik percobaan ilmiah, ada sedikit atau tidak ada peralatan yang diperlukan untuk menguji makhluk hidup di atau sekitar terendam batu. Sebuah kaca pembesar mungkin baik untuk melihat serangga sekalipun. Sebuah air panduan lapangan serangga dasar ini juga bagus jika Anda ingin mengidentifikasi spesies. Jika Anda memiliki mikroskop yang tersedia sampel biofilm dapat dikerok dan disimpan dalam keji untuk memeriksa nanti. Namun untuk tugas yang lebih keluarnya menangkap udang karang Anda akan perlu perangkap atau wadah dari beberapa jenis. Wadah kita digunakan pada perjalanan kami baru-baru ini adalah kendi susu galon dengan kuartal atas dipotong dan pegangan utuh. Lubang juga dipotong di bagian bawah sehingga air dapat dengan mudah bergerak melalui wadah.

 Dalam posting masa depan saya berencana untuk memberikan rincian tentang bagaimana penyelidikan yang lebih menyeluruh dari habitat perairan dapat dilakukan. Saya juga berharap di masa depan memperoleh perangkap dan mungkin memiliki lobster mendidih sedikit saya sendiri.

Lain kali Anda berada di sebuah danau atau kolam Anda dapat dengan cepat menilai kehidupan air dengan hanya mengambil batu terendam dari bawah. Tergantung pada habitat, jika Anda melihat dekat harus ada kelimpahan kehidupan sekarang dan di sekitar batu Anda mengambil. Lapisan berlendir bukan hanya 'lendir', tapi biofilm keren dan kompleks yang terbuat dari ganggang, diatom, bakteri, protista, dan slimes mereka mengeluarkan. Ada juga kemungkinan akan beberapa jenis serangga air hadir di bebatuan (kaca pembesar mungkin membantu tetapi tidak diperlukan). Caddisflies, lalat capung, stoneflies, pengusir hama, damselflies, dan capung semua memiliki nimfa dewasa atau tahap larva yang berkembang hingga tahun lebih di bawah air. Beberapa spesies ini, seperti lalat capung, hanya dapat hidup di atas air sebagai terbang dewasa selama beberapa jam sebelum kematian. Spesies lain yang lebih besar dan lebih dikenal seperti ikan dan udang karang juga dapat hadir namun sering sulit untuk mengamati. Memilih-up dan memeriksa batu dari badan air juga trik banyak nelayan, terutama yang terbang memancing, gunakan untuk menentukan apa jenis hal ikan dapat makan. Berbicara dari pengalaman, mengetahui biologi air kecil dapat membuat Anda seorang nelayan jauh lebih baik! Bugs, lendir, dan keterampilan memancing berpotensi lebih baik? Ini adalah biologi yang terbaik!


Sebuah udang karang Arizona umum tertangkap dari Timur Clear Creek.
Saya mencoba tanganku di memeriksa beberapa bug ini dan lendir pada perjalanan baru ke Timur Clear Creek di dekat Arizona Mogollon Rim. Untuk memulai, saya mengambil banyak batu ditutupi dengan berlendir biofilm cokelat-hijau tebal. Kotor untuk beberapa tapi keren untuk ahli biologi! Pada semua batu-batu ini saya menemukan sejumlah ilmu pelet sangat rendah nimfa lalat capung. Mengapa begitu sedikit serangga air? Pada pemeriksaan lebih dekat dari bagian bawah aliran ada puluhan lobster berlarian. Di Arizona, lobster tidak asli dan merupakan invasif gangguan yang mengkonsumsi serangga air dan tanaman. Ini adalah berita buruk bagi banyak serangga, ikan, dan spesies amfibi karena mereka sendiri yang dikonsumsi atau habitat mereka atau sumber makanan yang dikonsumsi oleh udang karang. Untungnya, menangkap udang karang bersama dengan memeriksa batu bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan yang dapat digunakan untuk mengajar biologi akuatik kepada siapa pun. Selain itu, meskipun saya tidak pernah melakukannya, lobster terjebak, dimakan, dan dinikmati oleh orang di seluruh dunia.



Seperti beberapa yang terbaik percobaan ilmiah, ada sedikit atau tidak ada peralatan yang diperlukan untuk menguji makhluk hidup di atau sekitar terendam batu. Sebuah kaca pembesar mungkin baik untuk melihat serangga sekalipun. Sebuah air panduan lapangan serangga dasar ini juga bagus jika Anda ingin mengidentifikasi spesies. Jika Anda memiliki mikroskop yang tersedia sampel biofilm dapat dikerok dan disimpan dalam keji untuk memeriksa nanti. Namun untuk tugas yang lebih keluarnya menangkap udang karang Anda akan perlu perangkap atau wadah dari beberapa jenis. Wadah kita digunakan pada perjalanan kami baru-baru ini adalah kendi susu galon dengan kuartal atas dipotong dan pegangan utuh. Lubang juga dipotong di bagian bawah sehingga air dapat dengan mudah bergerak melalui wadah.

 Dalam posting masa depan saya berencana untuk memberikan rincian tentang bagaimana penyelidikan yang lebih menyeluruh dari habitat perairan dapat dilakukan. Saya juga berharap di masa depan memperoleh perangkap dan mungkin memiliki lobster mendidih sedikit saya sendiri.